Mohon tunggu...
Naufal Ardhana Prasetya
Naufal Ardhana Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Win-Win Solution Agreement: Mengatasi Konflik Nuklir Semenanjung Korea Melalui Perspektif Ideologi Juche

9 September 2024   20:35 Diperbarui: 9 September 2024   20:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Upaya mewujudkan Win-Win Solution Agreement melalui perspektif Ideologi Juche ini membutuhkan adanya peranan dari pihak luar. Mengingat bahwa perlu adanya pihak ketiga atau negosiator. Nantinya, dunia akan berperan sebagai negosiator yang netral dalam proses penyusunan perjanjian. Selain itu, dunia juga akan berperan sebagai pengawas selama proses pelaksanaan atau tindak lanjut dari perjanjian.

Indonesia sebagai negara netral memiliki peluang besar untuk bertindak sebagai negosiator dalam hal ini, utamanya adalah melalui ASEAN. Mengingat bahwa ASEAN merupakan organisasi kerjasama antar negara yang dikenal memiliki kenetralan dan stabilitas yang lebih baik dari organisasi serupa (seperti BRICS, Uni Afrika, dsb). Kemudian, peran Indonesia dan ASEAN dapat dilanjutkan sebagai pengawas proses berjalannya perjanjian. Sedangkan, peran dunia dapat diwakilkan melalui PBB sebagai bentuk tindak lanjut. Misalnya, dengan pengerahan pasukan perdamaian PBB pada zona demiliterisasi di kedua wilayah Korea.

Kesimpulan

Situasi nuklir Korea Utara mungkin dapat dianalogikan dengan, 'mereka mungkin memang miskin, tapi mereka mempunyai harga diri'. Melalui nuklir, Korea Utara berhasil meningkatkan moral militer dan martabat bangsa di tengah sanksi dan kecaman dunia. Namun demikian, mereka perlu ingat bahwa 'dimana bumi dipijak maka disitu langit dijunjung'. Sebagai bagian dari bangsa-bangsa di dunia, Korea Utara perlu menjunjung tinggi peraturan internasional dan menjaga perdamaian dunia.

Opsi solusi yang disajikan memang bukan yang terbaik, tetapi opsi ini menunjukan keadilan tanpa keberpihakan. Mengingat bahwa perjanjian ini dilandaskan atas pandangan komponen kunci dalam Ideologi Juche, namun tetap terkandung nilai-nilai penting dari Pihak Barat. Keberhasilan pada perjanjian ini akan menjadi simbol kemenangan bagi kedua belah pihak. Pihak Timur akan mendapatkan fakta bahwa ideologi mereka berhasil menciptakan perdamaian. Sedangkan, Pihak Barat akan mendapatkan jaminan situasi dan kondisi yang lebih kondusif serta keberhasilan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Referensi

Center for Korean Legal Studies. (2024). North Koreas Nuclear Programs History. New York: Columbia Law School.

https://kls.law.columbia.edu/content/north-koreas-nuclear-program-history

Don, O. (1997). The Two Koreas (Reading Mass.: Addison-Wesley), 401

Grace, L. (2003). The Political Philosophy of Juche. Stanford Journal of East Asian Affairs, 3(1), 105-112

Lam'anah, N. & Alfian, M. F. (2023). Analisis Ketidakefektifan Deklarasi Panmunjom sebagai Upaya Reunifikasi Semenanjung Korea. Journal of International Relations, 9(2), 127-139

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun