"Let us defend the revolutionary spirit of independence, self-reliance, and self-defence more thoroughly in all fields of state activities." --Kim Il Sung
Berdasarkan kutipan tersebut maka terlihat ketiga komponen yakni 1) (Chaju) bermakna kemerdekaan dalam urusan domestik dan luar negeri, 2) (Charip) bermakna kemerdekaan ekonomi, dan 3) (Chawi) bermakna kemerdekaan militer.
Konsep Win-Win Solution
Solusi sama-sama menang (win-win solution) dapat dimaknai sebagai kemenangan yang dicapai oleh suatu pihak tanpa didasarkan atas kerugian pihak lain (Sari, 2017; Sari et al., 2023). Melalui win-win solution ini diharapkan pihak-pihak yang berunding akan mencapai kesepakatan bersama dengan memperhatikan keinginan dari masing-masing pihak. Konsep win-win solution ini umumnya akan dilaksanakan melalui proses negosiasi dengan dibantu oleh negosiator.
Implementasi Win-Win Solution Agreement Melalui Perspektif Ideologi Juche
Opsi solusi Win-Win Solution Agreement melalui perspektif Ideologi Juche merupakan perjanjian yang mengedepankan jalan tengah dari kepentingan kedua pihak dengan berdasarkan pada ketiga komponen kunci Juche, yakni (Chaju), (Charip), (Chawi). Kemudian, selama prosesnya maka perjanjian harus dipandu oleh negosiator yang berasal dari negara atau organisasi negara yang bersifat netral (non-blok).
Pertama, memperhatikan win-win solution dari komponen (Chaju) atau kemerdekaan urusan domestik dan luar negeri. Hal ini bermakna bahwa Pihak Barat dan Timur tidak akan terlalu mengintervensi urusan politik Korea Utara dan Korea Selatan. Korea Utara harus dijamin kebebasannya dalam menerapkan Ideologi Juche berbasis suksesor keluarga Kim tanpa adanya intervensi dari Barat. Sedangkan, Korea Selatan harus diberikan kebebasan dalam melaksanakan demokrasinya tanpa ada: 1) intervensi yang berlebihan dari Amerika serikat dan Blok Barat, serta 2) tidak diperbolehkan adanya intimidasi dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh Korea Utara dan Blok Timur.
Kedua, memperhatikan win-win solution dari komponen (Charip) atau kemerdekaan ekonomi. Hal ini bermakna bahwa semua pihak harus melakukan segala macam upaya yang dapat mendorong adanya pertumbuhan dan kemerdekaan ekonomi di Semenanjung Korea. Korea Utara harus mendapatkan pencabutan sanksi dan embargo ekonomi dari Amerika Serikat. Sedangkan, Korea Selatan harus mendapatkan jaminan kebebasan melakukan ekonomi berbasis pasar atau Kapitalisme tanpa adanya ancaman dari Korea Utara dan Pihak Timur dalam bentuk apapun (ancaman politik, ancaman pertahanan-keamanan, dsb).
Ketiga, memperhatikan win-win solution dari komponen (Chawi) atau kemerdekaan militer. Hal ini bermakna bahwa kedua belah pihak harus menjamin adanya kemerdekaan pertahanan militer di Semenanjung Korea yang berbasis pada self-defence dan sistem pertahanan yang tidak mengancam Inter-Korea, kawasan, maupun dunia. Korea Utara harus melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Mengingat bahwa adanya pengembangan senjata nuklir oleh Korea Utara merupakan ancaman bagi Korea Selatan, Amerika Serikat, kawasan, dan dunia. Sedangkan, Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak diperbolehkan melakukan segala macam hal yang dapat memprovokasi Korea Utara (seperti peningkatan kehadiran jumlah militer AS di Korea Selatan, latihan militer bersama berskala besar di wilayah Korea Selatan, dsb). Mengingat bahwa hal tersebut dianggap sebagai bentuk ancaman pertahanan-keamanan negara Korea Utara.
Peran Indonesia dan Dunia dalam Mewujudkan Keberhasilan Perjanjian