Mohon tunggu...
Naufal Ananda Putra
Naufal Ananda Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam

Sebagai Calon Sejarawan, Saya akan bagikan konten-konten berbau sejarah dari yang Islam sampai Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ali Jinnah, Pendiri Negara Pakistan

16 Mei 2023   22:35 Diperbarui: 16 Mei 2023   22:40 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia mulai hilang percaya terhadap Partai Kongres. Jika ini diteruskan, Ali Jinnah mulai yakin di masa depan nasib kaum Muslim sebagai minoritas akan semakin ditindas oleh kaum Hindu yang mayoritas berdasar tindakan dari Partai Kongres ini. Ali Jinnah berpikir bahwa kemerdekaan kaum Muslim hanya bisa dicapai dari pemisahan Muslim dan Hindu yang berarti pembentukan negara baru.

Tujuan yang jelas sudah digenggam oleh Liga Muslimin bersamaan dengan banyaknya isu penindasan kaum Muslim karena Hindu. Hal ini membuat Liga Muslimin mendapat banyak dukungan dari Muslim India begitu pula Partai Kongres yang semakin berkurang massanya. Bahkan ada yang mulai menyebrang untuk mendukung Liga Muslimin dan ada sebagian yang mundur dari politik.

Kondisi yang berbalik ini semakin mempercepat terbentuknya negara Pakistan. Apalagi pada hasil pemilu 1946, di wilayah Assam Liga Muslimin mendapat 31 dari 34 kursi dan di Sindi mendapat 29 dari 31 kursi yang ada. 

Hal ini membuat kedudukan Ali Jinnah pada perundingan bersama Kongres India dan Inggris mengenai masa depan Muslim di India semakin kokoh. Setahun kemudian, Inggris menyerahkan kedaulatan kepada dua konstitusi. Pertama adalah India dan yang kedua yakni Pakistan yang mengangkat Ali Jinnah sebagai Gubernur Jendral dan mendapat gelar Qaid-i-Azam (pemimpin besar).

Begitulah perjalanan panjang yang hampir seperti tak berujung yang dialami oleh Ali Jinnah sebagai seorang politikus Muslim yang hidup di tengah mayoritas Hindu. Walaupun Ia berhasil membentuk Negara Pakistan, Ali Jinnah sendiri hanya menikmatinya dalam setahun saja karena pada 1948 Ia telah meninggal dunia karena sakit.  

Benar atau tidaknya keputusan dari Liga Muslim ini kembali kepada penilaian masing-masing pembaca. Namun sampai hari ini definisi utama sendiri dari Negeri Muslim sendiri belum sepenuhnya terintepretasikan. Bukankah banyak Negara "non-Muslim" justru memiliki nilai-nilai keislaman dan ada pula Negara Muslim yang mencapai kedaulatan dengan kekerasan? Bukankah kita sepakat bahwa Islam adalah rahmat? Maka apa itu sebenarnya Negara Muslim itu sendiri?

Wallahu a'lam.

Sumber:

Muhammad Ruslan. (2012) "Pemikiran Pembentukan Negara Pakistan" Tesis, Sumatera Utara    

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun