politik yang dibentuk oleh para Elit Muslim berpendidikan barat yaitu Liga Muslim se-India (All India Muslim League) yang telah terbentuk pada tahun 1906. Organisasi ini lah yang menjadi jalan utama sekaligus alat bagi terciptanya Negara Pakistan.
Sebuah negara hasil pemisahan India pada 14 Agustus 1947 ini tak lepas dari peran besar seorang politikus bernama Ali Jinnah. Dan jauh sebelumnya organisasiKelompok politik ini bermaksud untuk memperjuangkan kepentingan budaya, agama, dan ekonomi kaum Muslim di India. Hal itu sangat diperlukan karena pada saat itu organisasi nasionalis Hindu sedang tumbuh secara signifikan dan diharapkan dengan begitu hak Muslim tidak sampai terebut oleh mereka. Namun, sayangnya kalangan Hindu ekstrem malah memunculkan Gerakan Suddhi dan Sangathan yang berniat untuk memaksakan perpindahan agama bagi kaum Muslim.
Dalam dunia politik tidak terlepas pula dari dominasi mayoritas Hindu yang menyesakkan Muslim India kala itu. Dari sana lah Muhammad Ali Jinnah yang menjabat sebagai ketua Liga Muslim menyadari bahwa setelah merdeka tidak ada jaminan hak Muslim bisa terlindungi. Dengan demikian Liga Muslim memutuskan untuk membuat negara terpisah dari India barat laut dan barat daya bermayoritaskan Muslim yang akan dinamakan Negara Pakistan.
Riwayat Hidup
Ia lahir dari keluarga menengah ke atas di daerah Karachi, ayahnya adalah seorang saudagar bernama Jinnah Bhai. Sang ayah terlihat berharap besar kepada Ali Jinnah yang bisa dilihat dari Pendidikan Ali yang begitu diperhatikan dan ditata olehnya. Saat usia 10 tahun ayahnya mengirim Ali ke Bombay selama 1 tahun lalu kembali lagi ke Karachi di Sind Madrasatul Islam (setingkat SMP). Lalu Ia lanjut ke sekolah menengah atas di Mission High School.
Jinnah Bhay berniat mengirim Ali ke London untuk belajar bisnis atas saran kawannya Frederick Leigh Crof. Tetapi, sesampainya di London pada usia 16 tahun Ali Jinnah memiliki ketertarikan pada hukum dan Bersiap untuk menjadi seorang pengacara. Pada 1896, gelar sarjana dari London telah berhasil dikantonginya. Pada awal karirnya di Bombay, seorang jaksa agung Machperson menaruh minat padanya dan memperbolehkan dirinya untuk mengakses perpustakaan pribadi miliknya.
Karir politik Ali Jinnah melejit setelah kongres Kalkuta (1906) saat menjadi sekretaris presiden dan saat mendampingi Gopal Krishna Gokhale pada kunjungan ke Inggris (1903). Kala itu namanya sudah tersohor sebagai tokoh muslim dan digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan.
Perjuangan Liga Muslim
Awalnya Jinnah tidak terlibat ke dalam Liga Muslim karena memang pada awalnya mereka amat patuh dan terkesan berpihak pada penjajah (Inggris). Hal itu tampak dari tujuan pendiriannya untuk melindungi dan meningkatkan hak-hak politik dan kepentingan Muslim, dan menyalurkan kepentingan-kepentingan dan aspirasi-aspirasi mereka kepada pemerintahan Inggris.
Barulah di tahun 1913 saat Liga Muslim merubah haluannya sebagai penerima ide pemerintahan sendiri bagi India sebagai tujuan perjuangan. Saat itu lah Ali Jinnah terjun ke dalamnya.
Pada 1936, pertama kalinya Liga Muslimin ingin mengikuti pemilu atas namanya. Setahun berikutnya saat pemilihan dilaksanakan hasilnya jauh dari perkiraan. Liga Muslimin kalah jauh dari pada Partai Kongres. Karena kejadian ini Partai Kongres malah tidak menganggap Liga Muslimin dan banyak mengabaikan aspirasinya di dalam diskusi. Pengalaman sebagai minoritas yang tertindas haknya ini lah yang membuat Ali Jinnah mengganti haluan politiknya.