Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Amin
Muhammad Naufal Amin Mohon Tunggu... Politisi - Calon Politisi

"Idealisme Mahasiswa akan hancur ketika engkau diam melihat penindasan"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menguji Autentisitas Pancasila sebagai Simbol Identitas Negara

19 Maret 2020   03:17 Diperbarui: 19 Maret 2020   03:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada banyak sekali komentar dan kritik pedas akan hal menguji pancasila sebagai ideologi negara yang sah, bahkan sekelas Profesor Akal sehat atau Rocky Gerung meragukan esensi pancasila sebagai dasar hukum konstitusi atau falsafah negara kita Indonesia. 

Bahkan dalam hal menangani polemik- polemik bangsa yang bersifat kontemporer, pancasila hanya terlihat sebagai simbolis semata atau lebih hanya sebagai opini yang sudah usang terdahulu dan juga kalo bisa kita melihat secara lebih spesifik dan universal, baru-baru ini terdengar isu bahwasanya pancasila bertentangan dengan kaum agamis yang menyebutkan nilai yang tecantum dalam pancasila bertentangan dengan konsep ajaran islam yaitu Rahmatan lil a'lamin. sebelum kita membahas lebih jauh tentang keontetikan pancasila, mari kita telusuri dasar historis dan korelasinya sebagai simbol identitas negara. 

Pancasila merupakan salah satu dari sekian banyak ideologi negara di dunia. pancasila sendiri merupakan produk lokal buatan sendiri yang dirumuskan pahlawan-pahlawan kita terdahulu. 

pada awal mulanya dirumuskan pancasila ada banyak sekali perdebatan yang terjadi seperti terjadi pecah kelompok akan rumusan bulir pancasila, ada kubu yang merumuskan nilai pancasila sebagai ideologi yang bersifat keislaman karena mengingat banyaknya populasi masyarakat yang beragama islam, dan juga terdapat kubu yang bersifat nasionalisme yang  berdalih bahwasanya indonesia tidak semata-mata milik agama islam akan tetapi ada banyak agama yang tumbuh dan berkembang di indonesia. 

sehingga hasil dari banyak nya perdebatan tersebut muncullah sebuah ideologi negara atau identitas utama negara indonesia yaitu Pancasila, dengan menganut paham konsep pluralisme. sehingga masyhur dengan sebuah adagium bahasa sansekerta yaitu "bhineka tunggal ika"Berbeda-beda akan tetapi tetap satu yang  memiliki implikasi utama persatuan, penyelarasan dan toleransi. Akan tetapi yang menjadi problem sekarang adalah relevankah pancasila menghadapi polemik nasional? bukankah pancasila bersifat kondisional pada saat itu? mari kita simak lebih lanjut.

Memang kita tidak bisa memungkiri akan kondisi banyaknya polemik nasional negara kita, terlepas apapun itu permasalahannya. akan tetapi terkhusus dengan problematika yang berkaitan dengan pancasila. 

banyaknya permasalahan tentang toleransi umat beragama, konflik antar suku dan terlebih-lebih diskrimanasi kelompok atau suku seperti terjadi pada saudara sebangsa kita di papua, bagaimana aparatur negara menerapkan sistem pendekatan militer untuk meredam konflik di papua. 

implikasi akan hal tersebut kepada rakyat papua adalah berubahnya stigma masyarakat nasional kepada masyarakat papua, yang mengecap masyrakat papua sebagai provakator, sehingga menjadi dogma dalam kehidupan bermasyarakat. 

hal ini juga dirasakan penulis ketika diterapkan DOM (daerah operasi militer) di aceh pada rentan waktu 1999-2004, banyaknya jiwa yang tak bersalah harus melayang sia-sia. 

padahal kalo kita baca sejarah lebih spesifik, kami orang aceh yang diwakilkan oleh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) kami hanya meminta keadilan setelah kami berikan seluruh harta kami untuk membeli sebuah pesawat Seulawah RII-001 untuk membawa presiden soekarno melakukan hubungan diplomatik antar negara agar eksitensi negara indonesia diakui secara de facto, malah dibalas dengan muncung-muncung senjata yang beringas.

Dari sekian banyaknya kasus diatas, apakah masih bisa kita mengatakan pancasila relevan sebagai ideologi? apakah harus kita lakukan revisi ? menurut penulis yang menjadi titik permasalahan saat ini bukanlah pancasilanya sebagai ideologi, akan tetapi manusianya yang ada didalamnya yang salah interpretasi akan nilai pancasila, disalah artikan atau malah tidak paham sama sekali akan hal yang berkaitan dengan pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun