Beberapa tokoh yang pernah menjadi sasaran kritik A. Hassan antara lain yaitu Syaikh Dr. Abdul Karim Amrullah, Buya Hamka, Sukarno. Bahkan, muridnya sendiri yaitu M. Natsir dan Isa Anshary juga tokoh-tokoh teras Masjumi.
Apabila dicermati dengan seksama, bentuk-bentuk kritik A. Hassan cukup beragam. Ada yang dituangkan dalam bentuk dialog singkat, juga ada yang dituliskan dalam bentuk narasi yang agak panjang.
Berikut ini akan penulis uraikan beberapa kritik A. Hassan yang terdapat dalam sebuah buku berjudul Syair, Kritik, dan Pepatah (2019).
Jalan ke Surga
Pendeta: "Hai anak, kemana jalan pergi ke kantor pos?"
Anak: "Tuan jalan terus hingga bertemu perapatan, lantas tuan ambil jalan kiri, terus, nanti tuan berjumpa dengan sebuah pohon asam yang besar, dan di depannya ada satu jalan. Sesudah lewat kira-kira 10 rumah nanti tuan bertemu kantor pos dan telegram, sebelah kiri."
Pendeta: "Sungguh terang penunjukanmu dan aku berterima kasih banyak. Aku harap engkau datang ke gerejaku, nanti aku unjukkan bagimu jalan keselamatan dan jalan ke surga."
Anak: "Bagaimana tuan bisa unjukkan jalan ke surga, sedang ke kantor pos aja tuan tidak tau."
Pemimpin-Pemimpin
"Sebagian dari pemimpin-pemimpin Maksud yang terkemuka dan yang sedikit bawahan bisa jadi sembahyang fardhu di rumahnya, tetapi orang-orang yang dekat dan rapat dengan mereka selalu bertanya-tanya, di masjid manakah pemimpin-pemimpin kita bersembahyang Jum'at?
Alhamdulillah di dua sembahyang hari raya, di tanah-tanah lapang banyak pemimpin yang terlihat!