Pada momentum tersebut Hamka diberi sapu tangan putih oleh Kulsum. Kebahagiaan Hamka tentu membuncah, ia mengucapkan terima kasih lalu mencium sapu tangan pemberian Kulsum. Setelah interaksi itu, akhirnya mereka berpisah seiring dengan berlabuhnya kapal mereka di Jeddah.
Sukarta yang sewaktu di perjalanan tampaknya mengenali rasa suka Hamka kepada Kulsum, menganjurkan pemuda berdarah Minang itu untuk segera menikahi Kulsum.Â
Namun, dalam hal ini, Hamka berpikir berulang kali sebab ia sendiri tidak ingin mengecewakan pujaan hatinya yang telah ia tinggalkan di Tanah Minang. Walaupun, peluang Hamka untuk diterima oleh kedua orang tua Kulsum sangatlah besar, pada akhirnya Kulsum, seorang janda muda yang berasal dari Tatar Sunda itu hanya akan menjadi sepenggal kisah di dalam salah satu episode kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H