Pengaruh Bagdhdad Terhadap Kejayaan Islam Dan Sekitarnya Pada Masanya
Naufal Al Aziz, Sejarah Peradaban Islam, UIN Raden Mas Said Surakarta
Apakah kalian tahu tentang kota Baghdad, kota yang menjadi ibu kota bagi dinasti Abbasiyah dan pusat peradaban. Pada waktu itu dengan kemajuan dan kejayaan di semua bidang seperti Pendidikan, Teknologi, Militer, Astronomi dan Seni yang tinggi dan maju, mengalahkan semua pencapaian yang sudah diraih oleh semua Kerajaan Eropa. Tapi seperti takdir setiap Kerajaan dan dinasti pasti menemui masa kehancuranya, sama seperti dinasti Abbasiyah dengan pusat peradabanya yaitu Baghdad hancur dan jatuh ke tangan tantara Mongol yang menandai kemunduran pertama dalam islam.
Pada masa dinasti Abbasiyah terjadi kemajuan yang pesat dalam peradaban islam, dan salah satu peninggalan dinasti Abbasiyah yaitu kota Baghdad yang dikenal sebagai pusat peradaban pada masanya. Baghdad memiliki peran penting atau campur tangan dalam kejayaan islam yang juga disebut The Golden Age of Islam pada berbagai aspek, seperti bidang Ilmu Pengetahuan, Budaya, Ekonomi dan Politik. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Baghdad menjadi pusat pembelajaran dengan sultan Al-Ma'mun yang mendirikan Bait al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) atau "House of Wisdom," pada abad ke-9 Masehi, Lembaga atau Institusi ini berefungsi sebagai pusat penelitian dan penerjemahan, yang dikhususkan untuk mempelajari dan menerjemahkan karya-karya ilmiah dari Yunani, Persia, dan India. Bait al-Hikmah memainkan peran penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan, Matematika, Astronomi dan Filsafat.
Kemajuan Sains yang memunculkan banyak ilmuwan terkemuka muncul seperti Al-Khwarizmi yang dikenal sebagai bapak Aljabar dan Al-Razi di bidang kedokteran. Dalam sastra seperti "Seribu Satu Malam" dan puisi oleh penyair terkenal seperti Al-Mutanabbi dan Arsitektur denagn gaya arsitektur Pembangunan masjid dan istana yang mengadopsi gaya dari peradaban dan negara lain. Di ekonomi dinasti Abbasiyah mengembangkan jaringan perdagangan yang luas, dan Pertanian dengan inovasi dengan Teknik yang baru termasuk irigasi yang lebih baik dan pengenalan tanaman baru. Dari segi politik dinasti Abbasiyah berhasil memperluas wilayah kekuasaanya hingga mencakup Asia Barat, Asia Selatan, Afrika Utara dan Eropa, yaitu seperti Turki, Maroko, Suriah, Irak, Mesir, Persia, India, Afganistan dan Pakistan.
Mengutip dari sastrawan terkenal yaitu Ali Ahmad Bakatsir yang kutipanya sering kali membawa poin Nostalgia dan Refleksi, dengan meratapi perubahan yang telah terjadi dari waktu ke waktu sembari merayakan kenangan pada Baghdad yang abadi, dan dualitas ini menangkap kekaguman dan kesedihan atas evolusi kota ini. Dimana kekaguman ini terjadi pada masa Harun ar-Rasyid yang menjadi puncak kejayaan dunia Islam pada waktu itu, yang Dimana keadaan pada masa itu sangat teratur dan dengan kekayaan yang sangat banyak hampir tidak ada rakyat yang merasakan kemiskinan. Tapi kita menangkap kesedihan dalam tragedi penaklukan Mongol pada tahun 1258 M yang Dimana penyerbuan ini dipimpin oleh Hulagu Khan menjadi pukulan besar untuk Islam pada masa itu dan membutuhkan waktu bagi Islam untuk bangkit lagi, Dalam peristiwa ini bahkan sampai membuat Sungai Tigris menjadi hitam karena tinta dari jutaan dokumen, alat tulis/gambar, dan buku-buku yang dilemparkan ke dalam Sungai, akumulasi pengetahuan dan catatan selama berabad-abad binasa dan terlupakan menjadi titik terendah bagi umat Islam saat itu.
Tapi kenapa sih, dinasti sekuat Abbasiyah bisa ditaklukkanoleh pasukan Mongol, berikut saya akan menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan kehancuran dinasti Abbasiyah baik internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kelemahan politik, pada puncaknya dinasti Abbasiyah mengalami banyak kelemahan termasuk dalam pemimpinya, banyak khalifah yang tidak mampu menghadapi pemberontakan dan menghadapi persaingan dari berbagai faksi. Pemberontakan dan konflik internal, terdapat banyak pemberontakan yang timbul atau muncul seperti Alawiyah yang melemahkan stabilitas pemerintahan, Desentralisasi kekuasaan dengan seiringnya berjalan waktu kekuasaan pusat semakin melemah dan daerah-daerah kecil mulai mengambil alih kekuasaan mereka sendiri yang menyebabkan menyebabkan fragmentasi politik dan memunculkan Kerajaan-kerajaan kecil. Dan poin terakhir dari faktor internal yaitu korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi yang terjadi di kalangan pejabat tinggi dan menyalah gunaan kekuasaan yang mengakibatkan penurunan legitimasi dinasti ini.
Dan faktor eksternal akan dijelaskan sebagai berikut, serangan militer yang muncul dari invasi mongol yang dipimpin hulagu khan pada 1258 M, merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan kejatuhanya dan menghancurkan Baghdad kota yang banyak mempunyai hal Istimewa dan Sejarah. Persaingan dengan dinasti lain, dinasti lain seperti Turki Seljuk dan Mamluk juga memberikan tantangan serius terhadap wilayah strategis yang dimiliki Abbasiyah, Pengaruh budaya dan agama baru yang muncul dan gerakan-gerakan baru dalam islam, seperti sufi dan sekte lainya, serta penyebaran ide-ide baru yang menantang otoritas tradisional. Dan bisa kita lihat dari berbagai faktor yang sudah disebutkan, bahwa kejatuhan dinasti Abbasiya tidak terlepas dari nafsu duniawi dan kecendurungan bahwa memimpin sebuah kekhalifahan/Kerajaan tidak memiliki tanggung jawab akan kesejahteraan rakyatnya dan eksistensi dalam kekhalifahan tersebut.
Pendapat saya tentang kejatuhan Baghdad menandai akhir dari era kejayaan dinasti Abbasiyah, yang Dimana Baghdad yang pernah menjadi pusat Ilmu Pengetahuan, Budaya dan Perdagangan menjadi hancur terutama dalam bidang ilmu pengetahuan yang menjadi tidak tersisa dan berjuta-juta dokumen yang memuat berbagai ilmu seperti matematika, astronomi, penelitian dan lebih banyak lagi yang hilang bahkan hancur saat penaklukkan. Kejatuhan ini menyebabkan kerugian besar dalam hal populasi dan infrastruktur yang paling megah pada saat itu, Ada yang memperkirakan jumlah korban kejatuhan Baghdad antara 200.000, 800.000 hingga 2.000.000 jiwa dan ini kerugian dalam hal populasi. Dan pada saat itu juga khalifah Al-Musta'sim digulingkan dan dieksekusi, dan banyak tokoh terkemuka seperti pejabat, anggota keluarga, dan para bangsawan dinasti Abbasiyah dihukum mati berakibat pada faktor politik. Pada infrastruktur kota Baghdad dijarah dan dihancurkan, masjid, perpustakaan dan rumah sakit dihancurkan, jaringan kanal yang mengairi lahan dihancurkan, kota Baghdad dipenuhi bau busuk akibat banyaknya mayat dari korban tantara Mongol lalu, kehancuran Baitul Hikmah yang mengakibatkan banyak buku-buku karangan dari berbagai negara hilang, dirobek, dan dibuang ke Sungai yang berdampak pada bidang Pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
(As-Sirjani 2019)As-Sirjani, Prof. Dr. Raghib. 2019. SEJARAH BANGSA TARTAR-DARI KEMUNCULANYA, JATUHNYA BAGHDAD, HINGGA PERANG AIN JALUT. Al Mahallah Al