Pada sebuah kota,hiduplah anak bernama Ilham dan Rehan. Ilham dan Rehan hidup sebatang kara, karena orang tua mereka sudah lama meninggal saat mereka kecil. Mereka berdua tinggal di sebuah rumah kecil di pinggir jalan. Ilham dan Rehan memiliki sifat yang sangat baik, jujur, dan ramah.Untuk menghidupi kehidupan sehari-hari dan membiayai adiknya yang sedang sekolah,Rehan berjualan buah. Mereka berdua memiliki cita-cita untuk memiliki sebuah toko buah yang terkenal.Â
Pada suatu hari saat Rehan sedang berjualan buah dia tidak sengaja tertabrak mobil, yang menyebabkan kepalanya terbentur batu dengan keras. Mendengar berita kakak nya tertabrak mobil Ilham dengan segera pergi kerumah sakit. Saat sampai di rumah sakit Ilham sangat terkejut tentang apa yang terjadi pada kakaknya,Rehan ternyata menjadi buta akibat benturan keras dari batu tadi.Â
Rehan sangat sedih menangisi kondisinya saat ini yang sudah buta, karena tidak bisa berjualan lagi untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dan membiayai sekolah adiknya. Akhirnya Ilham memutuskan untuk berjual buah menggantikan Rehan, pada awalnya Rehan tidak setuju dengan saran adiknya karena dia ingin adiknya belajar dengan tekun dan menjadi orang yang sukses, tapi karena adiknya terus memaksa untuk berjualan, Rehan akhirnya setuju dengan terpaksa. Dengan satu syarat yaitu Ilham harus tetap belajar dengan tekun, akhirnya setelah menyetujui persyaratan yang diberikan Rehan, Ilham bekerja menjual buah sepulang sekolah.Â
Pada suatu hari saat Rehan pulang sekolah, saat rehan sedang mengganti baju untuk pergi menjual buah, tiba-tiba hujan yang sangat deras turun. Rehan pada awalnya berkata:
- Rehan:hey Ilham sebaiknya kamu tidak berjualan pada saat hujan seperti ini karena terlalu berbahaya
- Ilham:gakpapa kok kak, lagi pula jika aku tidak berjualan hari ini kita tidak akan bisa makan, karena kita sudah kehabisan beras dan makanan.Â
- Rehan:maaf kan kakak ya Ilham, karena kakak kamu harus berjualan untuk menghidupi kehidupan kita.(sambil menangis)Â
- Ilham:tak apa kak! sebagai adik sudah seharusnya membantu kakak ku sendiri. (sambil tersenyum)Â
- Ilham:baiklah kak aku akan berangkat.Â
- Rehan:iya, hati-hati ya.....Â
- Ilham:iya kak, assalamu'alaikum
- Rehan:waalaikumsalam
Setelah beberapa jam Ilham pergi berjualan, Rehan memilili firasat buruk tentang adiknya. Ternyata benar saja saat Ilham sedang ingin menyebrang jalan, Ilham tidak sengaja tertabrak mobil yang sedang melaju dengan kencang. Setelah itu Ilham dibawa kerumah sakit oleh pengendara mobil, dan kemudian pihak rumah sakit memberi tahu Rehan apa yang terjadi pada adiknya, melalui tetangga yang selalu membantu mereka berdua.Â
Setelah mengetahui keadaan adiknya, Rehan dengan segera meminta tetangganya untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat adiknya berada. Setelah sampai di rumah sakik ia langsung bertanya dokter,dan ia sangat terkejut tentang apa yang dikatakan dokter, ternyata Ilham sudah meninggal dunia. Tapi sebelum meninggal Ilham meminta dokter menyampaikan pesannya pada kakak nya, yaitu jikalau dia sudah tiada dia akan memberikan matanya agak kakaknya bisa melihat kembali. Rehan bertambah sedih setelah mendengar pesan terakhir adiknya yang akan memberikan matanya untuk Rehan. Kemudian orang yang menabrak Ilham berkata:
-orang yang menabrak:om minta maaf ya dek, untuk bertanggung jawab om akan membiayai semua kebutuhan kamu, dan akan menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.
-Rehan:iya pak, saya akan berusaha menerima ini semua (sambil menangis)Â
BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN
-Rehan:akhirnya dengan kerja keras dan pantang menyerah aku berhasil membuat toko sendiri,hemmm coba aja Ilham masih ada di sini dia pasti senang, semoga kamu tenang ya dek di sana.Â
                  TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H