Mohon tunggu...
Naufal Adzlan
Naufal Adzlan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Bermain bola/Ramah, jail/Movie, action

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kakak Beradik Penjual Buah

26 November 2022   12:42 Diperbarui: 26 November 2022   12:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

- Rehan:waalaikumsalam

Setelah beberapa jam Ilham pergi berjualan, Rehan memilili firasat buruk tentang adiknya. Ternyata benar saja saat Ilham sedang ingin menyebrang jalan, Ilham tidak sengaja tertabrak mobil yang sedang melaju dengan kencang. Setelah itu Ilham dibawa kerumah sakit oleh pengendara mobil, dan kemudian pihak rumah sakit memberi tahu Rehan apa yang terjadi pada adiknya, melalui tetangga yang selalu membantu mereka berdua. 

Setelah mengetahui keadaan adiknya, Rehan dengan segera meminta tetangganya untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat adiknya berada. Setelah sampai di rumah sakik ia langsung bertanya dokter,dan ia sangat terkejut tentang apa yang dikatakan dokter, ternyata Ilham sudah meninggal dunia. Tapi sebelum meninggal Ilham meminta dokter menyampaikan pesannya pada kakak nya, yaitu jikalau dia sudah tiada dia akan memberikan matanya agak kakaknya bisa melihat kembali. Rehan bertambah sedih setelah mendengar pesan terakhir adiknya yang akan memberikan matanya untuk Rehan. Kemudian orang yang menabrak Ilham berkata:

-orang yang menabrak:om minta maaf ya dek, untuk bertanggung jawab om akan membiayai semua kebutuhan kamu, dan akan menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

-Rehan:iya pak, saya akan berusaha menerima ini semua (sambil menangis) 

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN

-Rehan:akhirnya dengan kerja keras dan pantang menyerah aku berhasil membuat toko sendiri,hemmm coba aja Ilham masih ada di sini dia pasti senang, semoga kamu tenang ya dek di sana. 

                                    TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun