2. Aktualisasi diri
Menurut penjelasan dari Ratih Affandi selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan, bahwa aktuliasasi diri yang merupakan tingkatan tertinggi dari Hirachy Of Needs dari Abraham Maslow, adalah keadaan Dimana seseorang ingin menunjukkan eksistensi dirinya.Â
Penjelasan tersebut menjawab pertanyaan sebelumnya mengenai  kasus yang dibahas pada artikel ini bahwa aktualisasi diri ini menjadi alasan mengapa seseorang ingin tampil dan selalu update pada akun media sosialnya.Â
Jadi sangat wajar temen-temen jika temen kamu atau bahkan kamu sendiri suka memposting diri. Lalu masih adalagi nih pertanyaan, emangnya apasih efek yang diberikan dari memposting diri? Kenapa hal tersebut bahkan bisa menjadi kebutuhan manusia untuk selalu ingin eksis? Yaitu adalah... ada dipoin selanjutnya hihihi.
3. Untuk memperoleh kebahagiaan
Sama seperti yang disebutkan tadi oleh Prof Deddy Mulyana pada penjelasan mengenai fungsi sosial, bahwa fungsi sosial komunikasi juga merupakan sarana untuk memperoleh kebahagiaan. Pasti ada nih dari temen-temen sekalian jika postingan kalian, entah diinstagram ataupun tiktok dan media lainnya, diberi like oleh followernya.Â
Hal ini dukung oleh pernyataan salah seorang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Bernama Aurel, bahwa ia merasa senang jika postingan miliknya dilike oleh followernya dan ia juga menambahkan, bahwa ia akan lebih senang lagi jika postingan tersebut dilike oleh orang yang dia suka. Gimana? Ada yang sama kayak aurel juga gak nih guys?
Jadi setidaknya terdapat tiga poin yang dapat menjelaskan mengapa seseorang selalu memposting dirinya dimedia sosial yaitu karena ingin menunjukkan konsep dirinya, sebagai bentuk aktualisasi diri dan terakhir untuk memperoleh kebahagiaan.Â
So, buat kalian nggak usah heran lagi kenapa temen kalian suka memposting banyak tentang dirinya dimedia sosial. Karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan memang dibutuhkan juga. Lalu karena itu juga kita sebaiknya tidak mengolok-oloknya. Seperti "kenapa sih ini orang update status terus?".Â
Jadi tanggapan yang tepat adalah dengan memaklumi dan menerimanya saja karena barangkali dengan hal itu dia dapat memperoleh kesenangan ditengah masalah yang ia hadapi.
Baik segitu saja, sekian terima kasih dan semoga bermanfaat!