Surabaya, (08/10/2021) Salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, Naufal Ridho Kushernanda mengunjungi SD Bahrul Ulum Surabaya, yang bertepatan di jalan Putat Jaya Sekolahan no.70 -- 72 Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya untuk melaksanakan program kegiatan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (BKP - MBKM). Pelaksanaan program ini dilaksanakan sekitar 1 bulan setengah yakni dari tanggal 08 November -- 20 Desember 2021.
Saat ini anak -- anak mulai mengalami penurunan semangat belajar ketika melakukan pembelajaran daring atau online, ketika saat ini anak -- anak sudah mulai melakukan pembelajaran offline atau sekolah tatap muka di sekolah dengan jumlah sekitar 50% dari jumlah siswa di kelas. Hal ini membuat siswa -- siswi mulai senang untuk bersekolah kembali namun untuk semangat belajar ketika mereka pembelajaran offline mereka sudah mulai malas dan tidak terlalu memperhatikan.
Selama proses pelaksanaan kegiatan BKP -- MBKM Mengajar ini, Naufal mengobservasi kegiatan proses pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan oleh SD Bahrul Ulum Surabaya, dalam proses kegiatan belajar materi IPA Naufal mengungkapkan bahwa " Ketika proses kelas tatap muka dilaksanakan, terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan tetapi ada juga yang memperhatikan." Ujar Naufal, Jum'at (12/10/2021)
Ketika melakukan wawancara pada siswa -- siswi kelas 6, mereka mengatakan " Masih belum paham mengenai materi IPA pada bab adaptasi hewan karena membosankan dan sulit" Dalam hal ini di benarkan oleh guru wali kelas yang mengajar materi IPA menurut beliau " Anak -- anak  masih belum terpahami dengan hewan apa saja yang mengalami adaptasi, lalu nama -- nama dari adptasi hewa itu apa. Jadi anak -- anak masih belum paham kak". Ujar Ibu Wiji selaku wali kelas 6.Â
Oleh karena itu untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran IPA dalam bab adaptasi hewan, Â Naufal salah satu mahasiswa UNTAG Surabaya membuat alat peraga edukatif yakni menggunakan ular tangga untuk memberi semangat dan ketertarikan siswa dalam belajar dan juga bermain sehingga anak tidak cepat bosan dalam belajar.
Dalam pembuatan alat perga edukatif ini sebelumnya ada bimbingan dari dosen pendamping lapangan yakni Isrida Yul Arifiana, M.Psi., Psikolog dan Rahma Kusumandari, M.Psi., Psikolog.
Menurut Naufal " Membuat permainan yang bertemakan ular tangga ini aspek  yang bisa dikembangkan adalah salah satunya mengembangkan kecerdasan logika  berpikir mengingat materi yang di sampaikan. Serta media permainan ular tangga ini dapat merangsang anak belajar memecahkan masalah sederhana "Â
Dalam hasil pelaksanaan sosialiasi mengenai alat permainan edukatif "ULTAH" yang di tujukan kepada siswa -- siswi kelas 6, guru dan siswa -- siswi ketika bermain ular tangga ini mereka sangat antusias dan senang ketika mengetahui ada permainan yang seperti mereka lakukan di rumah tetapi ini sedikit berbeda karena ada pembelajaran yang di sampaikan. Sehingga mereka sangat senang dan mudah terpahami ketika mereka ingin belajar mengenai adaptasi hewan.
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#KampusKompeten
#KampusMerdeka
#DitjenDiktiristek
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H