.."Ku berkata akan membahagiakannya.."
.."Dan kata-kata itu membuatku Bahagia.."
.."Mengatakan itu membuatku terpuaskan.."
Itu adalah dialog percakapan di epsd terakhir flm suka-suka, min2 tidak mau memberikan pengertian bagaimana cara nya Bahagia,menurut min min sendiri orang yang merasa dirinya tidak Bahagia sebenarnya tidak menyadari bahwasanya klw dia mau lebih bersyukur maka kebahagianya tiada tanding.min min Cuma mau memberitahu bahwasanya kebahagian selalu ada di dekat mu.
Namun Baiklah....
Mungkin dialog tersebut tidak nyata namun ada nilai yang dapat kita petik, bawahsanya kita sebagaimana mana manusia sosial harus mengerti satu sama lain, sepeti yang kita bicarakan di awal bahwasanya kebahagiaan tidak dapat di ukur oleh orang lain, seseorang yang mau memberikan kebahagianya untuk orang lain,"dia pastilah orang yang menyadari sikap egoisnya" maksudnya adalah orang yang menyadari sikap egoisanya dan memetingkan orang lain agar orang tersebut dapat bahagia. Mungkin dari salah satu orang yang merasa tidak bahagian mengiginkan hal tersebut.
Namun perlu di sadari orang yang merasa tidak bahagia akan sulit mendapatkanya di karenakan,mereka lebih memilih kebahagiaan yang cocok untuk dirinya.
Apakah ada orang yang tidak taua arti kebahagiaan?
Tentu saja ada, perlu di ketahui bahwasanya orang yang yang tidak merasa bahagia sama orang yang tidak mengenal kebahagiaan itu berbeda(menurut saya), orang yang merasa tidak bahagia dengan kehidupanya lebih tidak mau menerima bahwa kebahagiaan ada di sekitarnya, namun orang yang tidak tau arti kebahagiaan berbeda,mungkin hal itu di karenakan downya mental,sepeti layaknya seseorang yang sudah kehilangan semangat hidupnya, hal tersebut sudah menjadi wajar untuk di tolong,seorang seperti mereka membutuhkan pertolongan agar mereka mengetahui makna dari hidup.
Kebahagiaan sendiri tidak dapat di paksa,namun kebahagiaan itu sendiri harus di sadari oleh orang bersangkutan, di karenakan banyak kasus di mana kebahagiaan itu di paksa,seperti hanya di kareakan orang tua dapat memenuhi kebutuhan sorang anaknya seperti mensekolahkanya,menafkahi nya sehingga orang tua beranggap bahwa harusnya anaknya bahagia karena kebutuhan pokoknya sudah di penuhi,namun hal tersebut sangatlah salah,tidak mesti anak merasa bahagia di karena kan setiap orang memiliki pemikiran bahagia yang berbeda-beda.
Dari kejadian di atas itu bukan salah orang tua baik anak tersebut, mereka hanya tidak saling singkron satu sama lain, lalu bagaimana si anak dapat bahagia?