Mohon tunggu...
naufal sulthan
naufal sulthan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

asdkasndkas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku terhadap Minoritas Bukan Berarti Harus Berpandangan yang Buruk

2 April 2021   09:30 Diperbarui: 2 April 2021   09:34 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haloo teman-teman, Apakah kalian tau dengan kata minoritas, apa pandangan anda tentang minoritas? Apakah anda pernah mengalaminya? Apa yang anda lakukan jika bertemu dengan golongan yang minoritas?

Apakah kalian sebagai kaum yang mayoritas mengerti bagaiman perasaan kelompok minoritas? Apa itu minoritas, minoritas adalah suatu kelompok sosial yang memiliki jumlah lebih sedikit di bandingkan masyrakat di daerah tersebut. Seperti hanya kita ketahui bahwa di Indonesia kita tidak boleh membeda bedakan"berbeda-beda tetap satu jiwa" Lalu apa yang biasanya terjadi pada kaum minoritas? Tidak semua kelompok minoritas mengalami hal yang, biasanya hal tersebut adalah pengalaman pribadi di lingkunganya.

Kaum minoritas tidak sedikit mengalami pengalaman buruk misalnya pembullyan,perbedaan dll namun (tidak semua mengalami hal yang sama) bukan hanya kelompok minoritas yang mengalami hal itu namun kelompok mayoritas juga ada hal yang sama, jadi menurut saya hal tersebut tergantung lingkunganya masing-masing.

Namun tidak bisa di mungkiri bahwa kelompok minoritas lebih banyak mengalami hal tersebut di bandingkan kelompok mayoritas itu sendiri hal tersebut di dasarkan atas rasa perbedaan namun hal itu tidak bisa di jadikan sebagai alasan menindas kelompok minoritas. Lalu apa yang membuat penindasaan itu terjadi? Klw menurut saya hal itu di sebabkan oleh ke egoisan, rasa ingin menunjukan bahwa ras,agama,suku,budaya yang paling mantap,benar,baik membuat kita lupa akan arti dari bhineka tunggal ika, adapaun menurut saya hal tersebut di karenakan keturuanan dari nenek moyang mereka yang di mana pada dahulu perebedaan kelompok sudah saling bertengkar sampai di lanjutkan oleh cucu ke cucu mereka.

Apa yang di maksud dengan penindasan perbedaan kelompok? Menurut ku melakukan Tindakan terhadap suatu orang yang di mana asal usul orang tersebut bukan dari wilayah tersebut sehingga terjadi laa konflik yang di mana kelompok mayoritas itu sendiri membenarkan dan menindas orang tersebut seperti mengucilkan,membully,menghina karena dasar tidak suka.

Indonesia adalah negara yang di mana memiliki keanegaraman baik dalam suku,agama,budaya dan Indonesia memiliki bhineka tunggal ika yang di mana arti dari bhineka tunggal ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Namun kadang kala masyrakat lupa akan hal tersebut sehingga membuat kelompok mayortias bertidandak se enaknya terhadap kelompok minoritas.

Seperti hanya yang terjadi dengan teman ku yang di mana mereka berasal dari betawi dan madura namun mereka tidak ada apa2, dia tidak bentrok walaupun tinggal di jawa, dia juga teman dekat tidak memperhatikan perebdaan minoritas dan mayoritas nya di karenakan ia tinggal di pulau yang di mana mayoritas penduduk jawa adalah orang jawa itu sendiri, namun saya sebagai orang jawa merasa tidak masalah tinggal bersama perbedaan. Di lingkungan ku tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Minoritas tidak terjadi hanya terhadap perbedaan suku saja kadang kala juga terjadi pada minoritas agama, seperti yang hanya kita tau bahwa negara Indonesia adalah negara yang beragram termaksud dengan agama yang ada di Indonesia. Lalu bagaimana minoritas agama di daerah mu? Apakah saling menghargai? Saya tidak tau jawabanya namun di daerah ku menurut ku sudah saling menghargai,walaupun terkadang ada salah satu yang tidak suka pada satu sama lainya tetapi hal itu adalah hal yang wajar.

Lalu bagaimana dengan lingkungan kalian seperi di sekolah? Teman main? Yang di mana penindasan lebih mudah di lakukan oleh anak muda, penindasaan perbedaan di kalangan anak muda sudah sering terjadi menginggat bila itu adalah anak muda, namun tidak semua Tindakan yang di lakukan oleh anak muda itu sendiri adalah serius seperti," saya menghina mu bukan karena saya ingin menjadi musuh mu, namun saya ingin lebih dekat dengan mu" hal seperti sudah lah wajar di kalangan anak muda walaupun tema yang di pakek salah satunya dalah perbedaan.

Sepertinya hanya diriku dan teman ku pada masa kecil, ia adalah teman dekat ku namun kami berbeda suku dan agama, aku sering main kerumahnya dan sering di tawarkan bakpau sama teman ku namun di saat akum au mengambil bagian itu teman ku melarangnya, dia berkata ambil yang ini aja yang itu ada daging babi nya. Bukan hanya itu, aku pernah mengajaknya ke masjid pada saat itu dan meminjamkan sarung, kami juga saling mengilok ngolokan missal"oo babi" tapi kami hanya melakukanya Cuma untuk bercanda.

Lalu seperti hanya teman ku, dia berbeda kampus dengan ku namun mereka berdua adalah teman ku, dia sekolah umum atau universitas suda biasa akan perbedaan agama, seperti hanya teman ku yang di mana dia beragama islam dia bertemu teman baru yang di kampus nya yang beragama khatolik dan karena suatu hal aku di perkenalkan kepadanya, aku pernah bertanya kepadanya bagaimana toleransi di Indonesia? Dia menjawab kurang,banyak sesama masyrakat Indonesia tidak memahami satu sama lain dan menghargai satu sama lain, adakala karena perbedaan itu sehingga membuat ada Batasan dari interaksi tersebut, namun untuk lingkunganya sendiri menurutku sudah cukup baik menggingat bahwa ia bisa berteman dan bercanda bersama teman ku yang muslim. Namun saya setuju bahwa di Indonesia sendiri rasa toleransi nya kurang,walaupun di lingkungan kita sudah baik,menggingat bahwa yang di tanyakan adalah Indonesia dan menyimpulkan kejadian kejadian yang ada sehingga kami memutuskan bahwa kurang adanya toleransi. Walaupun tema ku itu termaksud kategori minoritas namun dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Jadi kita sebagai masyrakat Indonesia harus saling menghormati antar keangaragaman ya, jangan hanya pandang minoritas itu jelek,ajak la mereka mengenal budaya kita dan jadikan wawasan budaya mereka menjadi suatu pengetahuan untuk kita.

-Sekian Terima kasih-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun