Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2001: 744), kata minat memiliki arti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Jadi harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar untuk menyukai sesuatu.
Hal ini menjadi sebuah landasan penting untuk mencapai keberhasilan sesuatu karena dengan adanya minat, seseorang menjadi termotivasi tertarik untuk melakukan sesuatu. Minat ditandai dengan rasa suka dan terkait pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Artinya, harus ada kerelaan dari seseorang untuk melakukan sesuatu yang disukai. Dengan demikian, timbulnya minat terjadi karena adanya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dirinya.
Semakin kuat atau semakin besar hubungan tersebut maka semakin dekat minat seseorang. Adanya minat dalam diri seseorang juga dapat diungkapkan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang cenderung lebih menyukai sesuatu hal dari pada yang lain. Minat dapat pula diungkapkan dalam suatu aktivitas tertentu. Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu akan memberikan perhatian lebih besar terhadap benda tersebut. Misalnya mengoleksi beberapa benda yang memiliki arti tertentu bagi dirinya seperti perangko, boneka, poster dan lain sebagainya.
Seseorang yang menyukai suatu aktivitas, biasanya akan termotivasi dan mau melakukan aktivitas tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat menjadi kekuatan tersendiri untuk melakukan suatu hal. Menurut Noeng Muhajir (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), minat adalah kecenderungan afektif (perasaan, emosi) seseorang untuk membentuk aktifitas. Dari sini dapat dilihat bahwa minat itu melibatkan kondisi psikis (kejiwaan) seseorang. Senada dengan hal ini, Crow dan Crow (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), menjelaskan bahwa minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada orang lain atau objek lain.
Dalam belajar bahasa dikenal ketrampilan berbahasa ada empat macam yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca sendiri dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai suatu hasil. Menurut Farida Rahim (2008: 2), membaca pada hakikatnya adalah suatu hal yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Membaca adalah suatu kegiatan suatu hal yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Karena banyak anak remaja/ santri yang kurang tertarik pada kegiatan membaca,dan seringklai kita lihat di sejumlah tempat banyak anak – anak remaja yang lebih tertarik oleh bacaan dari internet.
Menurut McLaughin dan Allen (Farida Rahim, 2008: 3-4), mengemukakan bahwa prinsip-prinsip membaca yang paling mempengaruhi pemahaman membaca antara lain sebagai berikut.
- Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
- Keseimbangan kemahiraksaan adalah kerangka kerja kurikulum belajar siswa.
- Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
- Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
- Siswa menemukan manfaat-manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
- Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
- Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
- Strategi dan ketrampilan membaca bisa diajarkan.
- Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa lebih ketertarikan pada kegiatan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis (membaca) yang ditunjukkan dengan keinginan, kecenderungan untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa ada yang menyuruh atau dilakukan dengan kesadarannya, diikuti dengan rasa senang serta adanya usaha-usaha seseorang untuk membaca tersebut dilakukan karena adanya motivasi dari dalam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H