Mohon tunggu...
Muhammad Naufal
Muhammad Naufal Mohon Tunggu... -

"perbanyak bersyukur dan berdoa, stop complaining" semoga bisa bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepadatan Penduduk dan Permukiman Kumuh

6 Desember 2015   22:12 Diperbarui: 6 Desember 2015   22:29 2754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk mengurangi dampak negatif dari keberadaannya permukiman kumuh pemerintah dapat mencanangkan program peningkatan kualitas kampung, yaitu membina sebuah kampung demi meningkat potensinya serta menjadi kondusif. Lalu, pemerintah juga perlu melakukan penekanan pada angka urbanisasi di suatu kota dengan cara sosialisasi pada masyarakat imigran. Peremajaan kota yang berfokus pada perbaikan lingkungan hunian juga perlu diterapkan.

Kemudian, pemerintah bisa melakukan program transmigrasi ke wilayah yang tidak padat penduduk atau berpotensi serta mencanangkan program hunian vertikal (rumah susun) untuk masyarakat dengan penghasilan rendah. Keberadaan permukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar, dikarenakan urbaninsasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali. Hal ini mengakibatkan tidak berimbangnya lahan permukiman yang tersedia dengan kepadatan penduduk yang ada, sehingga masyarakat pendatang mencari alternatif tempat tinggal untuk bertahan hidup di kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun