Penulis :
Dr. Ira Alia Maerani (Dosen FH Unissula)
Naufa Izzul Muna (Mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)
Manusia memiliki kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, dan papan. Manusia membutuhkan pakaian atau sandang dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari selain papan atau tempat tinggal dan pangan atau makanan.
Pada era revolusi ini etika berpakaian atau etika berbusana sangatlah penting. Dikatakan penting karena dalam berpakaian, secara tidak langsung mencerminkan kepribaian seseorang. Berpakaian tentunya juga harus sesuai dengan norma- norma atau pandangan hidup yang berlaku, dan sesuai dengan syariat islam bagi muslim dan muslimah.
Berpakaian atau berpenampilan yang pantas dapat memperlihatkan secara tidak langsung  kualitas diri ketika seseorang memperhatikan penampilannya.
Berpakaian merupakan bagian dari adab sesorang yang berhubungan erat dengan etika, baik etika yang berbasis keagamaan maupun tradisi setempat.
Seseroang memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cerminan dari seorang Muslim Muslimah  itu sendiri. Dalam agama Islam sendiri tidak menetapkan warna, bentuk, atau yang laianny adalam berpakaian, baik itu dalam beribadah ataupun sehari-hari. Tetapi dalam Islam memiliki etika atau panduan tersendiri mengenai adab berpakaian, antara lain:
- Menutup Aurat
Menutup aurat sangat penting bagi muslim dan muslimah. Yang dimana untuk laki- laki dari pusar sampai dengan lutut, sedangkan wanita ialah seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (HR.Bukhari).
- Â Pakaian tidak ketat
Pakaian yang tidak ketat bertujuan agar lekuk tubuh tidak terlihat dan tidak menimbulkan nafsu lawan jenis.
- Tidak menimbulkan perasaan Riya'
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Siapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat."
- Laki- laki dan wanita berbeda