Mohon tunggu...
Ghofur Elpiojo
Ghofur Elpiojo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Enjoy, dan nggak mau ribet. Visit my blog #sudut-sepi.blogspot.com #catatan-harian-auni.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anda Bodoh, Itu Pasti

11 Oktober 2012   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum membaca opiniku ini, persiapkan dulu mental dan redam amarah anda. Mengapa?, ya karena anda akan mengetahui fakta pahit yang menyayat hati bahwa anda itu bodoh.

Banyak sekali sebenarnya hal-hal yang dapat menunjukkan kebodohan anda. Yang ingin aku ulas singkat disini hanyalah bagaimana anda terbawa emosi ketika melihat judul artikel ini. Anda merasa sangat jengkel dan mungkin ingin memaki, dan berusaha menyangkal teoriku.

Hanya judul, ya hanya judul, hanya beberapa kata yang terangkai dalam satu kalimat. Tapi sudah mampu menyulut api amarah dalam dada anda, padahal anda belum mengetahui isi. Barangkali saja ada banyak nasehat ataupun hikmah di balik judul yang memuakkan ini.

Ya itulah potret warga indonesia, gampang sekali terbawa emosi. Saking mudahnya, mereka menjadi budak para pengadu domba yang mencari keuntungan dari isu. Apalagi kalau ada kaitannya dengan politik, semua kader mulai mencari muka, baku hantam untuk saling menyalahkan dan mencari argumen yang diterima.

Ya isu, kabar burung, berita bualan. .. Dari sedikit bukti, dari secuil info, dari sepintas bisikan angin. Sebuah hal kecil menjadi sesuatu yang wah, heboh dan langsung menjadi sarapan media masa. Kasak-kusuk yang menjadi tenar nggak masalah, yang jadi masalah adalah timbulnya fitnah, sehingga !!!???

Contoh yang nyata, yang masih terdengar hangat di telinga kita adalah simpang siur kejelasan nasib Novel KPK vs Polri Simulator SIM. Ya biarpun sudah 'dihentikan sementara' atas saran dari pak SBY.

Dari sedikit info, muncul kecurigaan, muncul info lain yang belum tentu benar, dan yang lebih parah media masa mengekspose secara berlebihan. Akibatnya spanduk dijunjung lagi, jalan umum kembali dipenuhi wajah yang penuh amarah. Tak jarang juga batu bertebarang dan benda tajam pencabut nyawa dihempaskan.

Tahukah mereka, wahai para demonstran apa yang anda lakukan, wahai orang yang gampang dibodohi. Sudah benar-benar tahukah apa yang ingin anda sampaikan. Ataukah anda hanya mengetahui beberapa informasinya saja dari sebelah pihak, YA ITU PASTI 80%.

SO, apa maksud dari tulisanku ini yang panjang lebar, kesana-kemari tanpa arah. Ya intinya itu satu Anda Memang Bodoh, dari satu kata bisa menjadi darah, amarah dan fitnah. Tidakkah anda seharusnya benar-benar berpikir sebelum mengambil langkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun