Di tengah kesibukan masing-masing, antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri berbalas memberi  hadiah.
Saling tukar pemberian hadiah ini sebagai bahasa simbolik di tengah wacana pertemuan yang di nanti oleh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Bahasa simbolik seringkali di gunakan pada dinamika politik tertentu dan ungkapan  mendalam  yang paling di minati oleh elit dalam pusaran politik.
Inti pesan yang hendak disampaikan adalah hubungan keduanya. Sehingga banyak yang memakai bahwa bunga anggrek adalah bentuk persahabatan sejati dan minyak urut merupakan bentuk perhatian.
Tapi apapun itu, presiden Prabowo Subianto dan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memberikan pencerahan pada publik bahwa hubungan keduanya tidak ada masalah apapun. Baik secara personal maupun dalam konteks relasi kekuasaan politik.
Walaupun kedua tokoh ini tidak satu perahu. Tapi dukungan dan apresiasi kepada masing-masing patut di apresiasi.
Kedua tokoh ini meskipun pernah saling berhadapan dalam tiga pilpres tapi tidak membuat mereka kehilangan untuk saling mendukung. Selain pernah saling berhadapan kedua tokoh bangsa ini pernah juga satu perahu dalam pilpres 2009.
Bagi saya, ini modal dasar bagi pertemuan kedua tokoh bangsa ini. Selain itu, kebaikan Presiden Prabowo dalam mencabut tuduhan Bung Karno pernah berkhianat mendukung pemberontakan G30S PKI.
Atas diterbitkannya Surat Penegasan Pimpinan MPR RI mengenai tidak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno. Menjadi kado istimewa di HUT ke 52 PDI-P.
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tentu saja berutang budi pada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons pimpinan MPR terkait tindak lanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden pertama RI.
Uniknya, tidak menunggu lama  setelah dilantik jadi presiden Prabowo Subianto memulihkan nama baik Bung Karno. Tentu Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDI Perjuangan merasa ini adalah kado istimewa setelah puluhan tahun di nanti dan diperjuangkan.
Hemat saya, dari rangkaian peristiwa politik ini, sebenarnya hubungan baik kedua tokoh ini sudah berlangsung lama.