Tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Prabowo Subianto patut di apresiasi oleh kita semua. Sebuah capaian kinerja yang prima.
Harus di akui, jauh sebelum jadi Presiden, api semangat Prabowo Subianto membela rakyat dan negara menyinari langit Nusantara.
Sudah menunjukkan gelora komitmen dan aurah kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat kecil, yang rindu dengan sentuhan hangat kebijakan pemerintahan.
Langkah-langkah kongkrit yang berpihak pada rakyat di tampilkan setelah resmi di lantik jadi presiden. Kita harus mengakui ini.
Seperti, menaikan gaji guru, pemberian makan bergizi gratis kepada rakyat, penghapusan utang nelayan dan UMKM, yang menarik adalah pembatalan kenaikan pajak 12 persen yang itu merupakan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari rakyat.Â
Di lingkungan pemerintah Presiden Prabowo menaikan gaji ASN, seperti aparatur hukum. Keberpihakan di jalankan secara secara seimbang dan adil merata untuk semua.
Biasanya praktek keseimbangan ini dijalankan oleh para sufi dan filsuf. Nampaknya, presiden Prabowo sufi militer yang memahami teori keadilan dan keseimbangan fundamental.
***
Dalam 100 hari pemerintahan Prabowo, tugas dan tanggungjawab sebagai Presiden sesuai dengan komitmen untuk bekerja keras dalam upaya mewujudkan janji-janji kampanye dalam 17 program prioritas.
Presiden Prabowo dalam setiap pidato, menyatakan komitmen untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan amanat konstitusi dan pancasila sebagai falsafah negara Indonesia.
Pembongkaran pagar laut di Tangerang adalah sepertinya pertunjukan awal dari seorang Prabowo yang di kenal sebagai macan Asean.
Sebuah langkah hebat yang menuai pujian dari seluruh rakyat Indonesia yang selama ini trauma dengan kekuatan oligarki.
Prabowo nampaknya konsisten dan bertanggung jawab atas janji-janji kampanye yang disampaikan didepan seluruh rakyat indonesia pada 2024 lalu.
Kebijakan dan program keberpihakan Prabowo Subianto terhadap masyarakat adalah bentuk kepemimpinan otentik yang peduli terhadap masyarakat kecil.
***
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Presiden mengambil langkah strategis dengan memerintahkan penghentian impor beras, garam, dan jagung pada 2025.
Tentu saja kebijakan tersebut mendapatkan dukungan kuat dari rakyat cilik dan sejumlah elemen masyarakat.
Progam swasembada pangan jelas menguntungkan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menghentikan impor bahan pokok pangan adalah sebuah langkah strategis, dalam melindungi masyarakat kecil. Semoga kedepan, BBM juga tidak di impor, mengingat Indonesia sangat kaya sumber daya alam.
***
Dari capaian dalam 100 hari kerja ini, pemerintah dan sejumlah Kabinet Merah Putih diharapkan tetap solid dan sinergis. Menjadi tim yang baik, yang bekerja keras untuk membantu Presiden dalam realisasi kebijakan dan programnya.
Kabinet Merah Putih harus melakukan koordinasi yang baik atas kewenangan dan fungsi masing-masing. Perintah presiden adalah yang tertinggi dan harus dilaksanakan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI