Wujud kesetiaan ini, atas nama Polri Sigit terus bergerak dan membangun harapan agar semua pihak bisa menjaga serta memastikan negara rebublik Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi hukum sebagai panglima tertinggi demi terwujudnya ketertibansosial.
Sejauh ini pun akan datang, Polri terus berada dan memposisikan diri untuk rakyat Indonesia, semasih langit di junjung selama itu pula polri akan berbuat dan membantu konsolidasi terciptanya kemakmuran rakyat.
Sebuah prinsip kemanusiaan yang perlu dilindungi, Sigit telah mewakafkan diri dan atas nama Polri bahwa kehendak kemanusiaan di bawah langit Indonesia tercipta kehidupan sesuai norma dan etika bernegara.
Hal tersebut membuat Sigit tidak pernah sendiri dalam urusan bernegara, simpati datang dari beberapa tokoh negara, tokoh agama, akademisi, politisi, tokoh pemuda, ormas kepemudaan, aktivis, hingga tokoh perempuan diberbagai Nusantara turut ikut mendukung kinerja Sang Jendral Listyo Sigit untuk sebuah tranformasi Polri yang lebih baik dan humanis.
Buah dari keikhlasan mengurus rakyat, Sigit akhirnya selalu dimaknai sebagai sosok yang selalur elevan dengan konteks sosial dan demokrasi. Di era demokrasi yang semakin terbuka, ruang kontrol bisa saja menimbulkan multi interpretasi, kepiawaian pemimpin menjadi modal penting dalam menjembatani arus perubahan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memandang ini sebagai tantangan dan sekaligus pendekatan yang mampu melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandang penegakan hukum yang konsisten.
Nampak gebrakan Polri patut diapresiasi karena Sigit tidak sekedar memberi janji atau sekedar harapan, Polri selalu hadir dengan rasa sosial yang tinggi, aksi-aksi nyata pun didukung oleh berbagai pihak artinya publik merasa hormat dengan pendekatan yang soft, bertindak mengikuti aturan main hukum demi Polri yang dicintai oleh rakyat Indonesia.
Sebagai fakta bahwa tiap problem-problem sosial selalu dengan upaya-upaya hukum artinya tidak ada gesekan yang berarti yang menimbulkan gejolak hukum selama Sigit memimpin Polri. Restoratif justice menjadi pendekatan yang ampuh terhadap masyarakat.
Meski ada riak-riak sederhana namun bukan berartifenomena sosial nihil dari peristiwa, Â ini dapat dipahamibahwa tugas Polri selalu efisien dan terukur dalam mengambilsikap dan Tindakan hukum yang profesional.
Â
Mewujudkan Inklusifitas: Mendekatkan Polri dengan Masyarakat
Melihat adanya keterbukaan institusi Polri diera yang teknologi, rasanya sudah cocok Sigit melakukan transformasi Polri pada semua aspek. Dengan pendekatan yang lebihterbuka terhadap kelompok termasuk masyarakat rentan yang dianggap lemah seperti kekerasan perempuan, ekspolitasianak, penyandang disabilitas, dan komunitas minoritas, dengan ini Polri berupaya menciptakan rasa aman yang merata.
Ada banyak instrument yang bisa menopang program Polri dalam aspek penegakkan hukum sebagai contoh misalnya pembentukan police women atau Polisi Wanita yang aktif dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah contoh konkret.
Begitu pula dengan upayameningkatkan peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak Polri di tingkat komunitas, yang berfungsi mendengarkan langsung keluhan masyarakat.