Mohon tunggu...
Muhammad Natsir
Muhammad Natsir Mohon Tunggu... Penulis - sabar

Jalan ini masih panjang!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencegah 'Romantisme', Mewujudkan SDM Menyongsong Peradaban

25 September 2020   23:27 Diperbarui: 26 September 2020   00:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa yang lalai pada tugas dan wewenangnya akan berada diketiak bangsa lain. Karenanya, seperti kata Muhammad Iqbal, kita harus punya telinga masa depan, telinga yang menjangkau peradaban dunia, telinga yang mampu mendengar keluhan hajat hidup orang banyak, telinga yang mampu meramu semangat dan bakat anak bangsa.

Pada demikian, bangsa harus keluar dari romantisme dari berbagai segmen kepentingan. Harun Yahya, dalam bukunya "Ancaman Dibalik Romantisme" telah menguraikan dengan tajam dan jernih bahwa romentsime merupakan penyakit suatu bangsa.

Menurut Harun Yahya, aspek yang paling mengganggu dari bahaya ini bahwa kebanyakan orang tidak melihatnya sebagai bahaya.

Karena itu bangsa ini harus mempunyai imajinasi dan tata nilai kehidupan yang inheren dengan mentalitas pancasila yang transenden. Dengan demekian sumber daya manusia dapat menyongsong peradaban modern. 

Sebab tidak sedikit bangsa jatuh karena romantisme yang tidak disadari. Harun Yahya menyadari bahwa romantisme merupakan kecendrungan psikologis yang menjauhkan dari nilai-nilai yang di yakini dan etos kebangsaan.

Muhammad Natsir

(Penulis Adalah Pemerhati Bangsa dan Vice President Pemuda OKI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun