Mohon tunggu...
Natisha Andini
Natisha Andini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa - Mahasiswa FEB Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Hoax dan Ujaran Kebencian pada Media Sosial di Kehidupan Masyarakat

20 Juni 2022   19:01 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hoax adalah suatu informasi yang berisi hal yang belum pasti atau bukan fakta yang terjadi. Saat ini Hoax mudah ditemukan, terutama pada media sosial contohnya pada web, aplikasi chatting, Hoax dapat tersebar dengan cepat karena perkembangan teknologi yang sudah maju, hal ini juga didukung oleh kecepatan penyebaran informasi dan mudah di akses oleh pengguna internet.

Sedangkan Ujaran Kebencian merupakan tindakan yang berisi provokasi, kebencian, hingga menjatuhkan atau menyerang yang dapat menimbulkan dampak tertentu, seperti pencemaran nama baik, penghinaan, dan lain sebagainya. Kedua hal ini dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok. 

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang menyebarkan berita hoax, yaitu : 

  1. Minimnya minat baca

  2. Mudah percaya

  3. Ingin menjadi orang paling update

  4. Mendapat informasi yang belum tentu kebenarannya

Hoax dan Ujaran kebencian yang beredar dalam masyarakat dapat menimbulkan dampak besar seperti adanya ujaran kebencian antar masyarakat yang berdampak untuk terjadinya disintegrasi  bangsa. Kedua hal tersebut saling berhubungan, Faktor terbesar penyebab adanya ujaran kebencian adalah Hoax, sehingga dapat terjadi berbagai spekulasi di masyarakat.

Pengaruh jika terjadinya Hoax dan ujaran kebencian pada masyarakat, yaitu :

  1. Masyarakat yang awalnya tidak pernah memberikan ujaran kebencian mungkin saja menjadi berani untuk mengujar kebencian setelah melihat pendahulu-pendahulunya.

  2. Menimbulkan budaya buruk bagi penerus bangsa

  3. Menimbulkan perang kata-kata dan atau perang dingin pada masyarakat.

  4. Setelah terjadi perang kata-kata, masyarakat akan cenderung lebih fokus untuk memenangkan argumennya dibandingkan dengan pekerjaan masing-masing.

Oleh karena itu sebagai masyarakat indonesia yang cerdas, perlu memiliki kesadaran dan  berhati-hati ketika berkomunikasi, serta menjaga etika dan ketikan dalam media sosial, dan juga perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat menyaring informasi sebelum menyebarkannya ke pihak lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun