Mohon tunggu...
Nati Sajidah
Nati Sajidah Mohon Tunggu... -

Penulis buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu (Quanta-Elexmedia: 2015) |Bertumbuh di Komunitas Pencinta Al-Quran KOMPAQ | my words www.pelangisabar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Crayon untuk Pelangi Sabarmu

10 Juni 2011   12:21 Diperbarui: 17 November 2015   08:13 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sabar itu, warnanya apa, Bunda?
Jika aku melukiskannya dengan crayon kuning, bolehkah?

Boleh, Sayang.
Sesukamu, lukis dengan sebanyak warna yang kau suka

Eh, Bunda ...
Boleh aku gambarkan sabar dengan pelangi seperti yang kita lihat tadi sore?

Ya, seperti pelangi, Ananda!
Kumpulkan segala warna indah yang kamu miliki,
Merah, hijau, jingga, semaumu!
Semakin kau sukai warna pelangimu,
kau akan semakin betah berlama-lama dengannya

Bunda, lengkungannya sepanjang apa?
Aku melukiskannya dari ujung kertas ke ujung yang lainnya

Sepanjang yang kau bisa, Manisku.
Pelangi itu indah, bukan? Maka panjangkan saja lengkungannya

Taraaaa, 'lukisan sabarku' sudah selesai, Bunda!
Aku pajang dimana ya? Di kamarku atau kamar Bunda?

Tidak, Anakku.
Simpanlah ia di hatimu.
Agar kau mudah menemukan pelangi, kapanpun.
Tidak perlu kau tunggu hujan
Tidak perlu juga kau tunggu badai
pelangi sabarmu tak jauh-jauh,
karena kau telah meletakkannya dalam hatimu.

####
Nati Sajidah
Jakarta, 27 April 2011

 

Puisi ini dijadikan puisi pembuka sekaligus judul buku perdana saya CRAYON UNTUK PELANGI SABARMU (Natisa: 2015, Quanta Elexmedia). Sebuah buku berisi kumpulan tulisan menguatkan kesabaran. 

Tulisan lainnya di www.pelangisabar.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun