Berikut adalah refleksi saya terhadap lima instalasi utama di Archevent UNS 2024, yang semuanya menyuarakan pesan mendalam tentang empati dan inklusivitas:
1. Trauma
Instalasi ini dirancang untuk mensimulasikan perasaan terjebak dalam trauma psikologis. Sebagai mahasiswa farmasi, saya memahami bagaimana trauma bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang, termasuk akses mereka ke layanan kesehatan.Â
Desain ruang di instalasi ini menggunakan elemen gelap dan sempit untuk menciptakan pengalaman yang intens, menggambarkan betapa sulitnya seseorang keluar dari "lingkaran" trauma. Ini mengingatkan saya akan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan, baik secara fisik maupun mental.
2. Blurry Sight
Instalasi ini merepresentasikan pengalaman seseorang dengan gangguan penglihatan. Dengan menggunakan efek visual kabur, pengunjung diajak merasakan tantangan yang dihadapi oleh tunanetra atau orang dengan gangguan penglihatan ringan. Sebagai mahasiswa farmasi, instalasi ini memperkuat kesadaran saya tentang pentingnya informasi yang mudah diakses bagi semua orang, termasuk pada label obat dan petunjuk penggunaan.
3. Blackout Room
Di dalam Blackout Room, pengunjung diajak untuk merasakan dunia tanpa cahaya, memberikan pengalaman serupa dengan kehidupan seorang tunanetra. Ruang ini memicu refleksi mendalam tentang bagaimana desain ruang harus mempertimbangkan elemen navigasi yang tidak hanya bergantung pada visual, seperti penggunaan tekstur lantai dan tanda taktil. Dalam dunia farmasi, ini menginspirasi saya untuk berpikir tentang solusi inovatif, seperti label obat dengan huruf braille.
4. The Train
Instalasi ini mensimulasikan pengalaman berada di kereta yang penuh sesak, mencerminkan tantangan mobilitas bagi penyandang disabilitas di transportasi umum. Sebagai mahasiswa farmasi, saya melihat relevansi instalasi ini dalam menciptakan sistem layanan kesehatan yang ramah bagi semua. Sama seperti aksesibilitas di transportasi, akses ke apotek dan fasilitas kesehatan juga harus dirancang inklusif.
5. Unreachable