Mohon tunggu...
Nathasia Amanda
Nathasia Amanda Mohon Tunggu... Model - Media Relations

Keep Writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Henry Wirawan, Lulusan SI UPH yang Sukses Bangun Startup Fintech Topremit

30 Juli 2020   15:25 Diperbarui: 8 Agustus 2022   11:27 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sentuhan teknologi pada setiap aspek kehidupan memang bertujuan untuk memudahkan manusia. Dengan bantuan teknologi, kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat masa kini menjadi lebih efektif dan efisien. Tak terkecuali pada bidang keuangan yang menumbuhkan sebuah inovasi baru. Salah satu pengaruh perkembangan teknologi di bidang keuangan saat ini adalah munculnya produk keuangan baru yang disebut fintech, yaitu merupakan jasa finansial yang menggunakan inovasi berupa fasilitas teknologi.

Salah satu startup fintech yang saat ini sedang popular di kalangan masyarakat adalah Topremit. Top Remit merupakan startup berbasis di Medan yang menyediakan layanan remitansi online berlisensi yang membantu mengirim uang dari Indonesia ke luar negeri melalui aplikasi web & seluler. Topremit telah mengantongi perizinan dari Bank Indonesia sebagai perusahaan "Penyelenggara Transfer Dana".

Topremit didirikan secara online sejak tahun 2018 oleh Henry Wirawan, alumni Sistem Informasi (SI) UPH Kampus Medan 2015. Bersama sang kakak Hermanto Wie, Henry berharap dengan mendirikan ini, dapat mempermudah masyarakat mengirimkan uang dengan efisien dalam hal menghemat waktu, transportasi, dan biaya pengiriman. Saat ini, Henry menjabat sebagai Co-founder dan CMO (Chief Marketing Officer) di Topremit.

Perusahaan yang memenangkan penghargaan sebagai "Best Money Transfer Provider" 2019 dari Bank Indonesia ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, kala itu masih melayani konsumennya secara offline, namun dengan sistem online saat ini, Topremit menyajikan layanan pengiriman online tanpa dibatasi waktu dan dapat dilacak prosesnya secara real-time. Dalam prosedurnya, biaya dibebankan kepada pengirim, sehingga uang akan diterima penuh tanpa ada potongan apapun. Biaya transfer dengan Topremit adalah flat fee, sehingga berapapun jumlah uang yang akan dikirim, biaya transfernya akan tetap sama (biaya transfer Topremit mulai dari Rp 45.000 saja.)

"Dengan Topremit pengguna dapat menghemat hingga 80% biaya transfer, jika dibandingkan dengan transaksi melalui bank. Fee dan rate dijamin transparan, tanpa ada biaya-biaya tersembunyi. Jika transaksi gagal, sepenuhnya uang dikembalikan kepada pengirim," jelas Henry.

Apa yang dilakukan Henry tidak terlepas dari bekal pendidikan di program studi (prodi) SI UPH. Ia mengakui di SI UPH tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membuka wawasan dunia teknologi yang sangat berguna untuk karirnya.

"Di SI UPH, aku banyak banget belajar basic-basic IT (Information Technology) dan itu sangat berguna buat karier aku sekarang. Dari basic knowledge itu, saya kembangkan lagi dengan belajar secara otodidak disesuaikan dengan marketing tools karena di Topremit aku sebagai CMO," Jelas Henry.

Henry juga berpendapat bahwa kuliah di SI UPH membantu ia mempunyai banyak koneksi, selain itu materi kuliah yang disampaikan juga mencakup dasar-dasar pengetahuan berbisnis seperti technopreneurship, digital marketing, atau business application programming.

"Mungkin banyak yang bertanya kenapa kuliah IT tapi jadinya CMO? Jadi, sbnrnya pas awal-awal di Topremit aku tuh jadi CTO (Chief Technology Officer), masih nyambung sama jurusanku, tapi aku tidak terlalu enjoy di coding. Dan ketika departemen teknologi Topremit sudah mulai stabil, aku memutuskan untuk mengambil peran dalam bidang kreatif yaitu menjadi CMO Topremit karena aku tahu jika aku tetap di posisi CTO aku tidak akan menikmatinya, dan akan memperlambat pertumbuhan Topremit itu sendiri. Dan luckily for me to choose UPH, di SI UPH itu juga diajarkan tentang bisnis atau marketing. Nah, dari ilmu itu aku pakai untuk jabatanku saat ini," Ungkap Henry.

Yang terpenting bagi Henry adalah kemauan untuk terus belajar dan terus berusaha karena hasil tidak akan pernah menghianati usaha yang sudah dilakukan. "Never give up. Keep learning. Because everyone's dream is achievable by dedication" tutup Henry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun