Mohon tunggu...
Nathan Kunta Sudana
Nathan Kunta Sudana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

NIM : 111231180

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penegakan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

26 Agustus 2023   23:41 Diperbarui: 26 Agustus 2023   23:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ra Indonsia saat ini, prjalanan sjarah yang mliputi masa pnjajahan Blanda hingga momn pik kmrdkaan tlah mnjadi tonggak pnting dalam mmbntuk landasan hak dan kwajiban warga ngara. Hak-hak dasar sprti kbbasan brbicara, kstaraan dalam pndidikan,  dan prlindungan yang dibrikan olh ngara tlah mnjadi nilai-nilai inti yang mnggambarkan smangat bangsa. Mski prayaan 78 tahun kmrdkaan tlah brlalu, ralitas mnunjukkan bahwa masih ada clah bsar yang mnybabkan sbagian warga blum mampu spnuhnya mngnali, mnghargai,  atau bahkan mralisasikan hak-hak mrka dngan pnuh.

Salah satu implikasi nyata dari situasi ini adalah pross pnggusuran yang krap trjadi ktika lahan diprlukan untuk proyk-proyk kolosal sprti pmbangunan jalan tol.Mskipun dalam banyak kasus, pnggusuran ini diimbangi dngan pmbrian kompnsasi finansial, dampak sosial dan psikologisnya sringkali trlupakan. Individu yang trkna dampaknya harus mnghadapi knyataan pahit mninggalkan lingkungan yang tlah mnyrtai sjarah hidup mrka.Mrka mrasa mrobk tali idntitas budaya dan khilangan jjak rlasi sosial yang tlah trjalin brtahun-tahun. Tantangan bsar muncul saat mrka harus bradaptasi dngan lingkungan baru yang sringkali brtolak blakang dngan apa yang mrka knal.

Prsoalan kpmilikan rumah juga mnjadi isu yang patut diprhatikan,   di mana bbrapa warga masih blum mmiliki srtifikat kpmilikan atas tmpat tinggal mrka.   Hal ini brdampak pada ktidakmampuan mrka mmnuhi syarat untuk mnrima bantuan dari pmrintah,   yang pada gilirannya bisa mmbrikan dukungan dalam mningkatkan standar hidup.   Untuk mngatasi hambatan ini,   prlu adanya pndkatan dukatif yang lbih kuat,   brsama dngan rformasi hukum yang mngarah pada pmastian bahwa stiap warga ngara mmiliki hak yang stara trhadap kpmilikan proprti yang sah dan diakui.  

Dalam kontks yang lbih luas, ksnjangan dalam akss trhadap infrastruktur sprti jalan tol mnjadi isu sntral. Walaupun jalan tol mmiliki potnsi mmprkuat konktivitas dan mobilitas, tidak smua warga ngara mndapat pluang yang sama. Bagi sbagian, biaya tol mnjadi hambatan utama, smntara manfaatnya mungkin tidak sbanding dngan dampak lingkungan dan kualitas hidup. 

Ksnjangan ini juga dapat mmprdalam divisi sosial dan konomi. Diprlukan pndkatan brimbang dalam prncanaan proyk infrastruktur untuk mmprtimbangkan dampak sosial,  konomi, dan lingkungan scara mnyluruh. Ktrlibatan masyarakat dalam pngambilan kputusan dan prtimbangan kpntingan brsama mnjadi pnting. Dngan pndkatan yang matang,  proyk infrastruktur dapat mningkatkan kualitas hidup scara mnyluruh,  sambil mnjaga lingkungan skitar. Dngan prncanaan bijaksana, Indonsia dapat mngatasi tantangan akss infrastruktur dan mndorong prtumbuhan inklusif bagi smua warganya.

Untuk mngatasi tantangan ini, krjasama rat antara pmrintah, masyarakat sipil, dan klompok swadaya masyarakat sangat pnting. Kputusan harus mlibatkan rprsntasi dari brbagai sgmn masyarakat untuk kbijakan yang inklusif dan adil. Edukasi mngnai hak dan tanggung jawab warga ngara juga harus ditingkatkan agar partisipasi aktif dalam pmbangunan dapat trwujud. Pmrintah prlu mmastikan akss yang mrata trhadap informasi dan sumbr daya,  sambil mndorong transparansi dalam pngambilan kputusan.

Masyarakat juga prlu dibrdayakan mlalui partisipasi dalam pngambilan kputusan,  kontribusi pada pmbangunan komunitas, dan brbagi pngtahuan. Dngan sinrgi pmrintah,  masyarakat sipil, dan klompok swadaya masyarakat, Indonsia dapat mncapai kmajuan mnuju masyarakat yang lbih adil dan brkadilan, mmbrikan harapan dan pluang bagi smua warganya untuk brkmbang scara optimal.

Sbagai ngara yang kaya akan kbudayaan dan kragaman, Indonsia mmiliki tanggung jawab untuk mnjaga dan mnghormati hak-hak stiap warga ngara. Dngan mmprkuat sistm prlindungan hak asasi manusia dan mndorong inklusivitas dalam pmbangunan, Indonsia dapat mnjalani masa dpan yang lbih adil, brklanjutan, dan sjahtra bagi sluruh rakyatnya.  Mngatasi disparitas dalam hak-hak warga adalah langkah pnting mnuju masyarakat yang lbih harmonis, brkadilan, dan sjahtra scara mnyluruh.

Nathan Kunta Sudana
NIM : 111231180
Fakultas Kedokeran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun