Mohon tunggu...
Nathan Pascal
Nathan Pascal Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Saya suka rap

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Budaya Populer Terhadap Budaya Lokal

15 Februari 2024   13:57 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:50 2458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, budaya populer dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat internasional, dengan adanya budaya populer yang menjadi media pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman.  Masyarakat Indonesia yang telah menerima dan mengadopsi budaya populer dari luar negeri, mulai menyesuaikan dan mengintegrasikan budaya tersebut dengan budaya lokal mereka. 

Hal ini dapat menciptakan budaya hibrida, yang merupakan perpaduan antara budaya global dan lokal. Contohnya adalah musik dangdut, yang merupakan hasil adaptasi dari musik India, Arab, dan Melayu, yang kemudian menjadi salah satu genre musik populer di Indonesia. Contoh lainnya adalah budaya lokal khas Jawa barat yaitu seblak. yang mengalami perubahan karena budaya populer. Awalnya seblak hanyalah makanan yang berisikan kerupuk dan kuah, namun kini makanan tersebut telah bertransformasi menjadi makanan yang memiliki banyak varian seperti bakso, Stick Crab, dll.

cookpad.com
cookpad.com

Selain itu budaya populer juga mempunyai sisi negatifnya. Salah satu dampak negatif budaya populer terhadap budaya lokal adalah hilangnya jati diri dan nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, budaya populer  dari luar negeri, seperti musik, film, fashion, dan bahasa,  seringkali lebih menarik dan menarik dibandingkan budaya lokal yang dianggap kuno dan ketinggalan jaman. 

Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang mulai meninggalkan dan melupakan budaya lokalnya, termasuk bahasa daerah, adat istiadat, seni, dan kearifan lokal. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan budaya lokal yang tidak sesuai dengan ciri dan jati diri bangsa Indonesia.

Dengan berbagai dampak positif dan negatifnya, budaya populer dapat memengaruhi sudut pandang masyarakat terhadap budaya lokal. Budaya populer dapat membuat masyarakat lebih terbuka dan toleran terhadap keberagaman budaya, baik global maupun lokal, dengan belajar dan menghargai budaya lain, serta melakukan proses glokalisasi, yaitu penyesuaian budaya global dengan budaya lokal. 

Budaya populer juga dapat meningkatkan kesadaran sosial masyarakat terhadap isu-isu penting yang berkaitan dengan budaya lokal, seperti kesetaraan gender, lingkungan, dan pendidikan, dengan menjadi sarana edukasi, kritik, dan advokasi bagi masyarakat untuk memperjuangkan hak dan kepentingan budaya lokal. 

Selain itu, budaya populer dapat memperkaya dan memperbarui budaya lokal dengan menghadirkan unsur-unsur kreatif, inovatif, dan dinamis, yang memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya lokal melalui karya seni, musik, film, dan lain-lain. 

Namun, budaya populer juga dapat menyebabkan pergeseran dan perubahan dalam budaya lokal, baik secara positif maupun negatif, dengan mempengaruhi pola perilaku, gaya hidup, dan identitas masyarakat, sehingga masyarakat dapat meniru, mengadopsi, atau menyesuaikan budaya asing dengan budaya lokal. 

Budaya populer juga dapat menimbulkan budaya konsumtif, hilangnya nilai-nilai tradisional, dan dominasi budaya asing. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis, selektif, dan sadar akan budaya populer yang mereka konsumsi, serta tidak melupakan nilai-nilai, tradisi, dan identitas nasional mereka.

Pentingnya melestarikan budaya lokal memang tidak bisa dipungkiri. Kebudayaan daerah merupakan warisan nenek moyang yang memuat nilai-nilai, tradisi, dan kearifan khas suatu daerah. Melestarikan budaya lokal turut melestarikan jati diri dan keberagaman bangsa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun