Setelah dicuci hingga bersih, maka tahap selanjutnya adalah perajangan singkong.Â
Perajangan adalah pengecilan ukuran umbi segar menjadi bentuk dan ukuran yang relatif lebih kecil agar mempermudah pengeringan. Perajangan singkong ini masih menggunakan cara manual dengan alat yang sangat tradisional.Â
Setelah itu singkong yang telah dirajang akan direndam dengan air bersih selama dua hari lamanya agar keripik singkong nantinya renyah dan tidak keras setelah digoreng. Kemudian, setelah dua hari direndam, maka singkong akan direbus dengan menggunakan air yang diberi garam dan bumbu lainnya.Â
Setelah direbus, maka singkong akan disusun di atas anyaman bambu dan kemudian dijemur.Â
Proses penjemuran ini sangat bergantung dengan cuaca. Apabila cuaca cerah atau terik, maka pada hari yang sama proses penjemuran dapat selesai dan singkong menjadi kering.Â
Namun, apabila yang terjadi adalah hal sebaliknya, yaitu cuacanya mendung atau bahkan hujan, maka proses penjemuran dapat memakan waktu dua hari atau lebih. Jika singkong sudah kering, tahap selanjutnya adalah penggorengan.Â
Penggorengan keripik singkong pada usaha Pak Jumairi ada dua jenis, yaitu penggorengan keripik singkong saat masih basah dan penggorengan keripik singkong ketika singkong sudah kering setelah mengalami proses penjemuran.Â
Penggorengan harus dilakukan dengan minyak yang panas agar singkong tersebut bisa mengembang dengan baik dan menghasilkan keripik singkong yang renyah.Â
Pengemasan keripik singkong milik Pak Jumairi menggunakan plastik biasa, tanpa diberi logo pada kemasannya, dan plastik itu kemudian akan direkatkan dengan menggunakan mesin sealer.
Sesuai dengan program kerja KKN BTV 3, maka dilakukan rebranding produk keripik singkong ini.Â