Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Bahasa Indonesia mulanya berkembang dari Bahasa Melayu, yaitu bahasa Melayu Tinggi (Melaka/Riau). Alasan yang mendasari hal tersebut adalah Bahasa Melayu sebagai Lingua Franca (bahasa pengantar/bahasa pergaulan) yang telah ada di Nusantara sejak lama.Â
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar:Â
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.Â
Perkembangan Bahasa Indonesia setelah merdeka
Bahasa Indoneisa semakin berkembang pada tahun 1947,Setelah terbentuknya, bahasa Indonesia terus berkembang dengan ejaan Van Ophujisen, Soewandi, Melindo bahkan untuk perbaikan ejaan (EYD), ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agutus 1972.
Tahukah kamu siapa penggagas bahasa Indonesia? Â
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kemunculan Bahasa Indonesia tidak lepas dari peran Mohammad Tabrani Soerjowitjitro.
Tahun 1928 Bahasa Indonesia dijadikan sebagai Bahasa Nasional melalui Sumpah Pemuda. Tanggal 25-28 Juni 1938 Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo. Tanggal 18 Agustus 1945 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara. Tanggal 19 Maret 1947 EYD diresmikan dan mulai diberlakukan secara resmi mulai 31 Agustus 1972.
Perkembangan bahasa adalah proses berkembangnya kemampuan seseorang untuk memahami dan mengucapkan kata. Seiring berjalannya waktu dan interaksi, kosa kata atau kemampuan bahasa seseorang juga ikut berkembang.
Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa :
1. Â Kesehatan
2. Intelegensi
3. Status sosial
4. Jenis Kelamin
5. Hubungan keluarga
Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
 1. Bahasa resmi kenegaraan.