Hidup di zaman serba media sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa instagram menjadi salah satu media sosial tempat unjuk diri, banyak akun instagram berlomba memberikan susunan foto (feed instagram) seindah mungkin bak tatanan sebuah majalah.Â
Mulai dari penyusunan konsep, warna, bentuk yang disatukan membentuk komposisi yang indah. Namun, masih ada loh teknik-teknik pengambilan foto yang jarang sekali dipakai oleh akun-akun instagram pada umumnya.Â
Uniknya teknik-teknik ini bisa membangun kesan profesional di akun kamu, kenapa? Karena teknik-teknik ini penulis dapatkan ketika belajar di kelas fotografi dasar beserta pengalaman pribadi dalam bereksperimen dan ternyata mudah untuk dilakukan oleh orang awam seperti penulis sendiri.
Yuk, sama-sama belajar supaya media sosial kamu tampil beda! Siapa tahu berawal dari sebuah keisengan berakhir menjadi sebuah profit, hehe.
Semua teknik foto ini dapat dilakukan menggunakan kamera mirrorless atau DSLR untuk hasil yang maksimal, namun menggunakan kamera gadget juga sangat memungkinkan karena di gadget modern sudah ada fitur pengaturan seperti kamera profesional.Â
Jika ingin lebih totalitas, juga dapat menggunakan tripod, namun lagi-lagi jangan khawatir jika tidak memilikinya karena tangan kita sudah dirancang cukup stabil untuk melakukannya asal dengan cara yang benar. Yuk langsung aja!
Teknik yang pertama adalah side light, dimana cahaya matahari secara kontras membagi objek/subjek foto menjadi 2 area.
Foto seperti ini dapat diperoleh saat posisi matahari masih belum terlalu tinggi (sekitar pukul 09.00 pagi atau 15.00 sore).Â
Kemudian kita dapat mengarahkan model atau objek foto agar cahaya matahari berada di sampingnya. Teknik foto ini digunakan untuk menonjolkan keindahan dari bentuk wajah model atau tekstur objek.Â
Teknik back light digunakan untuk menciptakan efek streamline pada model maupun objek foto. Streamline sendiri adalah garis sinar berwarna oranye yang mengitari bentuk objek foto.Â
Dalam kasus foto yang penulis ambil di atas, garis streamline muncul di area rambut model. Tips untuk mengambil foto ini adalah lakukan di sore hari (sekitar pukul 16.00 sore) dan mengarahkan model maupun objek foto membelakangi sinar matahari.Â
Tips berikutnya adalah memilih tempat yang memiliki latar pepohonan atau bangunan (hindari background langsung langit dan sinar matahari) untuk memaksimalkan pantulan sinar matahari dalam membentuk streamline.
Teknik siluet mungkin sudah cukup familiar, ya teknik siluet digunakan untuk memperoleh hanya bentuk luar dari suatu objek foto. Objek foto sendiri akan berwarna hitam.Â
Teknik ini dapat dilakukan saat matahari baru saja terbit atau akan terbenam (sekitar pukul 06.00 pagi atau 17.00 sore), sama halnya dengan foto backlight, objek foto juga diarahkan membelakangi cahaya matahari.Â
Namun yang membedakan dari foto back light yaitu kita menggunakan shutter speed yang lebih cepat dengan nilai f (diafragma) yang semakin tinggi untuk mengurangi cahaya matahari yang masuk ke kamera.
Freezing adalah teknik yang gampang-gampang susah, namun jika kita berhasil mendapatkannya akan merasa sangat puas. Teknik freezing digunakan untuk mengambil foto dari objek yang bergerak seolah menjadi diam (freeze) disatu posisi.Â
Tipsnya adalah gunakan shutter speed secepat mungkin (minimal 1000 atau disesuaikan dengan kecepatan pergerakan), namun nilai f (diafragma) serendah mungkin untuk memaksimalkan cahaya yang masuk.Â
Usahakan juga untuk mencari tempat outdoor dengan sinar matahari berlimpah guna mengurangi nilai ISO, karena semakin tinggi nilai ISO yang digunakan akan membuat hasil foto semakin noise.
Menurut penulis, teknik panning adalah teknik yang paling sulit untuk dilakukan. Namun jangan menyerah dahulu, karena akan sangat menyenangkan saat proses mempelajarinya apalagi ketika sudah berhasil, semua usaha akan terbayar.Â
Teknik panning digunakan untuk memberi kesan objek foto sedang melaju atau bergerak dengan kecepatan (semakin blur backgroundnya semakin terkesan cepat objeknya bergerak).Â
Tipsnya adalah gunakan shutter speed di bawah 1/60, dan disarankan menggunakan tripod agar lebih stabil.Â
Arahkan kamera ke objek foto, tekan setengah tombol "jepret" pada kamera dan tahan pada posisi setengah, kemudian ikuti pergerakan objek selama 2-3 detik, terakhir tekan tombol "jepret" sepenuhnya. Untuk memperoleh hasil yang terbaik diperlukan pengambilan foto secara berulang-ulang, so jangan menyerah ya!
Mirip dengan panning, blurring juga digunakan untuk memberikan kesan bergerak pada sebuah foto, hanya saja foto blurring berfokus pada satu area yang bergerak (objek tidak bergerak seluruhnya).Â
Tipsnya adalah gunakan shutter speed menyesuaikan dengan kecepatan pergerakan, dalam kasus penulis untuk gerakan tangan bermain gitar digunakan shutter speed 1/10, jika lebih cepat kita dapat menggunakan shutter speed yang lebih cepat (semakin lambat shutter speednya maka gambar yang dihasilkan akan semakin blur).Â
Pastikan agar model tidak bergerak, hanya bergerak pada area yang diinginkan (tangan saja atau kaki saja) sesuai konsep. Tripod juga dapat digunakan untuk hasil yang lebih maksimal.
Foto ruang tajam luas adalah teknik yang memberikan fokus pada seluruh area foto. Tipsnya gunakan nilai f setinggi mungkin (disarankan diatas 11) untuk memberikan fokus ke seluruh area.Â
Namun kelemahannya adalah semakin tinggi nilai f maka shutter speed yang diperlukan akan semakin lambat untuk menyeimbangkan cahaya yang masuk agar normal, solusinya dapat menggunakan ISO yang tinggi namun akan membuat gambar noise.Â
Solusi terbaik adalah tetap menggunakan ISO normal, nilai f setinggi mungkin dan nilai shutter speed rendah (disesuaikan dengan f nya) tapi menggunakan tripod beserta fitur timer agar hasil gambar tetap tajam dan tidak goyang.Â
Jika tidak memiliki tripod dapat juga dengan mendekatkan lengan atas ke badan dan tahan nafas beberapa detik saat pengambilan foto.
Ruang tajam sempit lebih familiar jika disebut sebagai foto bokeh, dimana objek utamanya tajam dan backgroundnya blur. Foto bokeh akan lebih maksimal jika menggunakan lensa fix dengan nilai f yang kecil (sampai 1,8 biasanya).Â
Namun di sini penulis hanya menggunakan lensa standar. Tipsnya adalah gunakan nilai f sekecil mungkin dan letakkan objek foto jauh dari background. Jangan lupa untuk mengatur fokus ke objek utama yang diinginkan.
Teknik leading line digunakan untuk membuat konsep sebuah garis atau jalan yang menuju ke suatu titik, biasanya digunakan untuk foto jalan, jembatan, patra garis pada elemen bangunan.Â
Teknik ini lebih bermain ke komposisi gambar daripada ISO, diafragma dan shutter speed. Pastikan komposisi foto lebih dominan ke leading line yang akan kita bentuk daripada background pendukung lainnya.
Teknik foto shape biasanya digunakan untuk mengambil objek 3 dimensi menjadi terlihat 2 dimensi pada hasil foto. Diperlukan objek foto yang memungkinkan dan sudut pengambilan foto yang benar.Â
Sudut pengambilan foto dapat dilakukan dengan mengarahkan kamera sejajar dengan objek yang akan difoto sampai tidak terlihat perspektif sama sekali.Â
***
Itu tadi adalah 10 tips fotografi antimeanstream untuk membuat komposisi instagram kamu menjadi unik.Â
Perlu diperhatikan, apapun teknik foto yang digunakan pastikan fokus sudah berada pada objek atau titik yang kita inginkan. So, tunggu apa lagi? Yuk segera mencoba dan berkarya! Salam kreatif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H