Mohon tunggu...
Nathania Kayla Budianto
Nathania Kayla Budianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

berhasil berawal dari huruf b

Selanjutnya

Tutup

Film

Hanya Butuh Sehari untuk Menumbuhkan Cinta dalam Film "One Night Stand"

25 Maret 2024   16:39 Diperbarui: 25 Maret 2024   16:41 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eduwart Manalu sebagai Edo

  • Gilbert Pattiruhu sebagai Johan

  • Arya Sukma sebagai pemilik kafe

  • SINOPSIS SINGKAT

    Bandara menjadi saksi bisu terpisahnya Baskara (Jourdy Pranata) dan Ayu (Agnes Naomi) oleh jarak di kala keduanya masih merupakan pasangan kekasih. Satu tahun berselang, Baskara berangkat ke Yogyakarta atas undangan Rendra (Tegar Satrya) untuk menghadiri pemakaman istrinya, tetapi Baskara dijemput oleh sosok yang asing bernama Lea (Putri Marino). Di tempat pemakaman, Dimas (Elang El Gibran) mengatakan bahwa Mia masih menemui Johan di penghujung usianya karena ibunya itu masih mencintai Johan (Gilbert Pattiruhu) walaupun telah bersuami untuk waktu yang lama. Baskara memiliki satu agenda lagi di hari tersebut, yaitu menghadiri pernikahan teman lamanya, Ruth (Ruth Marini), yang akan menikah dengan Edo (Eduwart Manalu). 

    Di perjalanan, Baskara dan Lea singgah terlebih dahulu, lalu keduanya berbagi cerita dan opini mengenai hidup. Lea bercerita bahwa ia bepergian untuk mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh ayahnya yang pergi dari rumah, sedangkan Baskara mengaku bahwa ia ingin bepergian bebas sesuai keinginannya karena ia selalu menuruti kata-kata orang lain selama ini. Tiba-tiba, Baskara dihubungi oleh mantan kekasihnya yang mengabarkan rencananya mengunjungi Jakarta di esok hari. Saat acara berlangsung, Baskara dan Lea memilih untuk menghabiskan waktu bersama di bibir pantai dan berbicara secara jujur dan terbuka dari hati ke hati perihal cinta dan sebagainya. Ketika mengantar pulang, Baskara dan Lea terus mengobrol sampai masuk ke dalam rumah dan puncak cinta mendadak mereka terjadi di situ. 

    UNSUR YANG TERKANDUNG

    Di antara keduanya, Baskara digambarkan sebagai sosok yang penyayang dan setia karena tetap mengusahakan untuk bertemu dengan Ayu walaupun sudah diselingkuhi dan putus, sedangkan Lea adalah sosok yang ramah dan berani untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaannya dengan bepergian seperti yang ayahnya lakukan. Ketika Baskara ditelepon di tengah persiapan pernikahan Ruth dan Edo, dapat diketahui bahwa Ayu adalah seseorang yang tidak setia karena berselingkuh saat masih berstatus sebagai pacar Baskara. Dalam adegan pernikahan, Ruth dan Edo tampak betul-betul memahami apa itu cinta dan menyayangi satu sama lain dengan penuh perhatian. Hal tersebut ditunjukkan dengan gerak-gerik keduanya yang penuh senyuman dan terus menempel bagai perangko. 

    Melalui penuturan Dimas, disampaikan bahwa Mia setia dalam mencintai Johan walaupun sudah menikah dengan Rendra untuk waktu yang sangat lama. Johan sendiri terus perhatian terhadap Mia karena menghadiri pemakamannya. Rendra adalah sosok yang setia dan sangat mencintai Mia. Bahkan ia tidak melanjutkan lukisannya untuk mengurus Mia yang tengah sakit, seperti yang ia ceritakan pada Baskara. Di dalam keluarga tersebut, hadir Dimas yang menunjukkan emosinya terang-terangan, seperti yang ia lakukan di pemakaman ibunya. Ia membenci ayahnya karena menganggap bahwa ibunya tidak bahagia secara maksimal bersama ayahnya.

    Tema cinta dibawakan melalui kebersamaan Baskara dan Lea selama satu hari dalam film ini. Meskipun kedua tokoh kerap berbicara mengenai masa lalu masing-masing, tidak ada adegan kilas balik pada film sehingga alur cerita terus maju. Cerita pada film mengambil tempat di Jakarta dan Yogyakarta, terutama di dalam mobil Lea, mobil yang ditumpangi Baskara, bandara di Jakarta, bandara di Yogyakarta, rumah Rendra, tempat pernikahan Edo dan Mia, pantai, klub malam, serta rumah. Film ini menceritakan kisah-kisah tokohnya dalam rentang waktu 1 tahun, walaupun 1 tahun di antara pembuka cerita dan kejadian yang mengawali perjalanan Baskara ke Yogyakarta tidak ditampilkan dalam bentuk adegan film. Suasana emosional, senang, sedih, terharu, tegang, dan panas menghiasi film dari awal sampai akhir. Walaupun cerita ini diberi tajuk yang identik dengan percintaan dewasa, banyak amanat yang dapat dipetik melalui interaksi para tokohnya.

    Pesan-pesan inspiratif dapat dipetik dari apa pun, baik dari pertemuan panjang dengan orang yang sangat mengenal kita maupun dari pertemuan singkat dengan orang yang baru saja ditemui, seperti yang terkandung dalam film ini. "Pertemuan walau singkat tapi berkesan dalam arti jadi sebuah memori yang akan mengubah satu individu untuk mengubah langkah selanjutnya. Kurang lebih seperti itu pesannya," ucap Ardiyanto pada konferensi pers penayangan perdana film ini. Salah satu amanat yang ingin disampaikan produser film adalah "Kita semua punya satu tempat, satu orang, satu ruangan, yang membuat kita merasa nyaman." Selain itu, Desi selaku produser ingin penonton juga dapat merasakan rasa sayangnya yang tercurah pada cerita, aktor, aktris, dan proses penggarapan film.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Film Selengkapnya
    Lihat Film Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun