Mohon tunggu...
Nathania Juanita
Nathania Juanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi jurusan akuntansi, Universitas Kristen Krida Wacana

Try to give my best!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Masyarakat terhadap Komunitas Transgender

1 November 2021   10:35 Diperbarui: 1 November 2021   10:40 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Greta Hoffman, pexels.com

Transgender dalam pandangan masyarakat Indonesia masih sangat tabu dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Terlebih lagi dengan maraknya isu transgender di Indonesia membuat masyarakat beranggapan bahwa dengan mengubah jenis kelamin sama seperti melanggar hak-hak atas hidup.

Transgender merupakan orang-orang yang merasa bahwa identitas gendernya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat lahir. Meski demikian, transgender tetap makhluk ciptaan Tuhan yang dilahirkan dengan akal pikiran, martabat, dan dilindungi oleh hak asasi sejak lahir. Transgender sendiri merupakan salah satu bagian dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau yang biasa kita kenal dengan LGBT.

Di dalam Indonesia, isu transgender ini masih menjadi perdebatan "sebenarnya transgender diperbolehkan atau tidak?". Menurut sebagian masyarakat, transgender merupakan hal yang tidak pantas sehingga banyak yang menolak keberadaan mereka. Namun, jika dilihat lebih lanjut lagi, transgender mendapat perlindungan hukum yang ditinjau dari perspektif hak asasi manusia (HAM).

Hak asasi manusia bersifat universal dan berlaku kepada siapa saja, tanpa memandang perbedaan. Dalam UUD RI 1945 pasal 28D ayat (1) menyatakan "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum".

Transgender merupakan bagian dari warga negara sehingga mereka tetap memiliki hak dan kebebasan atas hidupnya. Transgender sebagai manusia memiliki hak asasi yang sama seperti semua masyarakat di Indonesia, oleh karena itu transgender berhak mendapatkan perlindungan dari negara dan bebas dari perlakuan diskriminatif.

Transgender Bukanlah Penyakit

Beberapa pandangan masyarakat mengatakan bahwa transgender ini merupakan suatu penyakit. Menurut dr. Alvina, Sp.KJ, salah satu Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Primaya Hospital Bekasi Barat menyatakan bahwa transgender bukanlah sebuah penyakit sehingga tidak ada upaya di bidang medis untuk menyembuhkannya. Terkadang ejekan, penolakan, maupun hinaan yang diterima itulah yang dapat memberikan dampak kepada mentalnya. 

Hal ini telah dikonfirmasi pula oleh World Health Organization (WHO) yang menyatakan keputusan bahwa transgender bukan merupakan gangguan kesehatan mental. 

Sikap Dalam Menanggapi Komunitas Transgender

Mengubah pandangan masyarakat terhadap transgender ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kondisi ini dikarenakan masyarakat memiliki stigma negatif terhadap komunitas transgender. Lalu bagaimana kita menanggapi para komunitas transgender ini?

Pertama, perlu diingat kembali bahwa kita semua sama-sama manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan dilindungi oleh HAM. Kita tidak boleh mengejek, menghina, serta memperlakukan mereka secara tidak adil. Oleh karena itu, kita harus tetap ramah kepada para komunitas transgender, selalu memberikan senyuman, memberi salam, dan membangun hubungan yang baik layaknya saudara.

Kedua, kemungkinan banyak dari masyarakat belum dapat menerima keberadaan komunitas transgender. Namun, setidaknya kita sebagai manusia tetap saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Tidak memperlakukan komunitas transgender dengan tidak baik dan tidak menyinggung perasaan mereka.

Dapat kita ambil kesimpulannya bahwa sebagai warga negara, kita tidak dapat membenarkan maupun menyalahkan terkait isu transgender yang berada di Indonesia. 

Namun, perlu diingat kembali bahwa transgender itu sama seperti kita, sama-sama manusia yang masuk ke dalam bagian masyarakat dan merupakan makhluk ciptaan Tuhan. 

Walaupun menolak keberadaan komunitas transgender, sebagai warga negara kita tetap harus saling menghormati dan juga menghargai satu sama lain. Jika terdapat transgender di lingkungan sekitar, alangkah baiknya kita memperlakukan mereka secara adil dan tidak menilai seseorang hanya dari luarnya saja. 

Menjadi seorang transgender merupakan pilihan hidup masing-masing, selagi tidak memberikan dampak yang buruk terhadap masyarakat tidak ada salahnya, asalkan mereka bertanggung jawab atas pilihannya. Kita adalah satu, tidak ada perbedaan satu dengan yang lainnya, kita semua setara dan sama di mata sang pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun