Nathania Eka Salsabilla_34202200020 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam SULTAN Agung Semarang
Ibu Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd. dosen Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara kesatuan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar masyarakat di Indonesia. Sebelum bahasa Indonesia terbentuk masyarakat Indonesia memakai bahasa daerah masing-masing. Bahasa Indonesia memiliki sejarah sebelum menjadi bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu pemuda-pemudi dari seluruh nusantara atau berbagai macam-macam daerah berkumpul dalam Densitas (kerapatan) Pemuda untuk  bersumpah atau berikrar: (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah yang diucapkan semua para pemuda tersebut dinamakan Sumpah Pemuda.Â
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia atau bahasa yag dipakai dalam sehari-hari. Â Pada tahun 1928, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.Â
Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa nasional oleh bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, saat Undang-Undang Dasar disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar menetapkan bahwa bahasa nasional adalah Bahasa Indonesia. Bab XV Pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi "bahasa negara ialah bahasa Indonesia".
Keputusan Konferensi Bahasa Indonesia Kedua yang diadakan di Medan pada tahun 1954 menunjukkan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, dan bahasa Melayu telah digunakan di Asia Tenggara sejak abad ke-7.
Bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa komunikasi dan perdagangan antarsuku di Nusantara dan para pedagang dari luar Nusantara. Melayu ada di mana-mana dan berkembang di Nusantara, dengan kehadiran yang terus berkembang. Bahasa Melayu yang digunakan di Nusantara dipengaruhi oleh pola budaya daerah dalam perkembangannya. Bahasa Melayu telah menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama bahasa Sansekerta, Persia, Arab, dan Eropa.Â
Berbagai varian dan dialek bahasa melayu juga muncul dalam proses perkembangannya, dan perkembangan bahasa melayu di nusantara mempengaruhi dan ikut menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas di kalangan masyarakat indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang muncul pada saat itu menggunakan bahasa Melayu.Â
Alasan mengenai pemilihan bahasa melayu dan kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional sampai menjadi bahasa negara. Ada beberapa alasan mengenai pemilihan bahasa melayu sebagai bahasa nasional yaitu:
- Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
- Diterima oleh semua suku bangsa yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia walaupun masyarakat Indonesia sangat berbeda-beda.
- Demokratis adalah tidak membedakan tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat-sifat feodalisme dan memudahkan orang dalam mempelajarinya.
- Reseptif adalah mudah menerima pengaruh bahasa lain (bahasa daerah dan bahasa asing) sehingga mempercepat perkembangan bahasa Indonesia pada masa-masa mendatang.
Selanjutnya, mengenai kedudukan bahasa Indonesia, kita tadi sudah mengetahui sejarah tentang bahasa Indonesia, dan alasan mengenai pemilihan bahasa dari bahasa melayu. Ternyata, bahasa Indonesia sendiri tentunya memiliki kedudukan atau posisi yang berada di Indonesia, ada dua  kedudukan diantaranya:
- Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 (sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia). Maka, bahasa Indonesia memiliki fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yaitu: lambang kebangggan kebangsaan (mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita), lambang bahasa Indonesia sebagai identitas nasional (memiliki derajat yang sama dengan bendera dan lambang negara kita), bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan (antardaerah dan antarbudaya), bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa (mempersatukan berbagai suku bangsa yang ada).
- Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (sebagai bahasa negara bangsa Indonesia). Maka, bahasa Indonesia memiliki fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, yaitu: bahasa resmi negara Indonesia, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan (ini sangat penting dalam dunia pendidikan seperti: mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada pada jenjang sekolah), sebagai alat perhubugan tingkat nasional (untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan), dan sebagai alat pengembangan (teknologi,pengetahuan dan kebudayaan).
Bahasa Indonesia menjadi pusat perhatian oleh masyarakat internasional, dimulai dari berbagai negara yang berada di kawasan Asia-Pasifik, Â Indonesia menawarkan pada bidang pendidikan dengan program studi bahasa Indonesia di negara-negara tersebut, antara lain: Korea Selatan, Vietnam, Australia, dan Jepang.
Negara-negara di dunia untuk mau mengenal bahkan menggunakan bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah. Kemajuan ilmu pengetahuann dan teknologi serta kekuatan politik juga menjadi salah satu faktor sebuah bahasa dijadikan bahasa international.
Sungguh disayangkan, disaat minat bangsa asing terhadap Indonesia meningkat, namun masyarakat Indonesia sendirilah kurang mampu melestarikan bahasa mereka, bahkan nampaknya masyarakat juga mulai acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kaum muda khususnya, mereka lebih suka menggunakan bahasa yang mereka kenal dengan bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa yang baik dan benar. Yang lebih sangat mengenaskan ialah ketika kita bisa mengunakan berbahasa Indonesia, namun cara bicara masih menggunakan bahasa daerah bercampur dengan bahasa Indonesia maupun bahasa gaul. Dengan demikian, bahasa Indonesia yang digunakan dalam percakapan sangatlah berbeda dengan bahasa Indonesia yang telah baku yang telah ditetapkan.
Indonesia menduduki posisi terbanyak penduduknya di dunia dengan posisi nomor empat. Namun, sumber daya manusia yang banyak ini tidaklah berkualitas atau masih rendah yang menyebabkan sulitnya berkembangnya bahasa Indonesia (tidak mempedulikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar). Hal inilah menjadi salah stu faktor penghambat bahasa Indonesia untuk dikenal oleh masyarakat.Â
Yang kedua adalah daya tawar politik dan ekonomi di Indonesia masih rendah untuk mempromosikan bahasa Indonesia di tingkat internasional, juga untukmemikat para masyarakat di dunia internasional agar mau menggunakan bahasa Indonesia, tentunya harus ada sesuatu yang membuat orang tersebut terpaksa mau belajar bahasa Indonesia.
Pola pikir masyarakat dengan menjadikan bahasa asing khususnya bahasa Inggris sebagai status sosial. Penggunaan bahasa Indonesia masih kalah dengan penggunaan bahasa Inggris. Masyarakat berpikir bahwa menggunakan bahasa asing dapat meningkatan status sosial dan dianggap sebagai orang yang berpendidikan. Fakta ini dapat kita lihat dengan berkembangnya sekolah berstandar internasional yang menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.
Bahasa Indonesia memiliki fakta menarik tersendiri sehingga diminati oleh banyak negara, berikut ini fakta merarik tentang bahasa Indonesia yaitu: masuk dalam urutan nomor 9 bahasa yang paling banyak digunakan di dunia (bahasa Indonesia telah dipelajari di 56 negara.
Selain itu Wikipedia berbahasa Indonesia berada di peringkat ketiga di benua asia dan ke-26 sedunia, sera wordpress berbahasa Indonesia berada di peringkat ke-3 setelah bahasa Inggris dan Spayol), menjadi bahasa resmi kedua di negara Vietnam (bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di negara Vietnam ( hal tersebut telah dilakukan sejak tahun 2007 dan  bahasa yang wajib dipelajari oleh tentara kamboja), bahasa Indonesia memiliki penutur lidah yang paling fleksibel, pernah diputar di luar angkasa (hal tersebut terjadi pada tahun 1977.
Bahasa Indonesia diputar melalui rekaman piringan hitam satelit voyager yang disebut NASA), memiliki keunikan ejaaan angka (setiap angka yang bukan bilangan mempunyai huruf awal yang sama akan berjumlah 10 apabila ditambahkan satu dan Sembilan berhuruf depan s, dan seterusnya).
Bahasa Indonesia mengalami  perkembangannya sangat pesat dibandingkan oleh induknya yaitu bahasa melayu. Sehingga, dapat kita ketahui bahwa bahasa Indonesia sudah banyak diminati oleh bangsa-bangsa di dunia, contohnya:
- Bahasa Indonesia sudah diajarkan di 56 negara, pada jenjang pendidikan seperti: Australia, menjadi mata pelajaran wajib sekolah dasar, 4 universitas mempelajari bahasa Indonesia yang ada di Jepang, Korea Selatan menawarkan program studi sastra dan bahasa Indonesia,Vietnam menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing urutan kedua, program studi di Ukraina, Banyak tempat kursus bahasa Indonesia di Kanada, antusiasme orang Hawaii mempelajari bahasa Indonesia dan masih banyak lagi.
- Bahasa Indonesia sudah diajarkan di 428 lembaga luar negeri
- Bahasa Indonesia sudah dipelajari oleh 44.463.950 warga negara asing di berbagai negara, yaitu negara Australia yang menempati yang pertama.
Upaya yang dilakukan Indonesia agar bahasa Indonesia semakin diminati dan dipelajari oleh negara-negara luar yaitu:
- Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing atau dikenal dengan istilah BIPA. Program BIPA adalah program pembelajaran mengenai keterampilan bahasa Indonesia (menulis, membaca, mengucapkan, dan mendengarkan) bagi penutur asing. Pembelajaran BIPA memerlukan metode kurikulum, bahan ajar (termasuk buku ajar dan kamus dwibahasa), metode pembelajaran yang tepat, dan metode media pembelajaran yang tepat, dan media belajar audio-visual yang dirancang secara khusus. Visi progam BIPA adalah "Terlaksananya pembelajaran BIPA yang mampu meningkatkan citra Indonesia yang positif di dunia internasional dalam rangka menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan luas pada tingkat antar bangsa", sedangkan misinya adalah (1) memperkenalkan masyarakat dan budaya Indonesia di dunia internasional dalam rangka meningkatkan citra indonesia di luar negeri, (2) meningkatkan kerja sama yang lebih erat dan memperluas jaringan kerja dengan lembaga-lembaga penyelenggara pembelajaran BIPA, baik di dalam maupun di luar negeri, (3) memberikan dukungan dan fasilitasi terhadap lembaga-lembaga penyelenggara pembejara BIPA, baik di dalam maupun di luar negeri, (4) meningkatkan mutu pembelajaran BIPA, baik di dalam maupun di luar negeri, (5) meningkatkan mutu sumber daya penyelenggara pembelajaran BIPA di dalam dan di luar. Departemen Pembinaan dan Pembinaan Bahasa, salah satu pemangku kepentingannya dalam program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Bahasa Asing), mendukung kemajuan progam BIPA melalui tugas yang dilaksanakan  oleh unit kerjanya untuk memperkenalkan dan mempromosikan kepada negara-negara luar.
- Progam DARMASISWA. Program ini dalam peningkatan bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai alat diplomasi dengan memberikan kesempatan kepada orang asing untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Hasinya, peserta internasional mampu mengkomunikasikan kekhasan budaya Indonesia. DARMASISWA adalah program beasiswa yang ditawarkan kepada seluruh mahasiswa asing dari negara yang memiliki hubungn diplomatik dengan Indonesia untuk pelajar bahasa Indonesia, seni dan budaya. Tujuan utama program DARMASISWA adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan minat terhadap bahasa, seni dan budaya Indonesia di kalangan pemuda negara lain. Ini juga telah dirancang untuk memberikan hubungan dan pemahaman budaya yang lebih kuat di antara negara-negara yang berpatisipasi.
- Pameran Kesenian dan Kebudayaan di Luar Negeri. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kesenian yang berbeda-beda di setiap daerah. Oleh karena itu, Indonesia memiliki kesempatan dengan cara mengadakan event seni dan budaya. Event seni dan budaya negara-negara Asia Tenggara sangat penting untuk menjaga keragaman budaya. Menyelenggaraan Berbagai kegiatan Bekerja sama dengan KBRI (Kedudukan Besar Republik Indonesia). Berbagai kegiatan Bekerja sama dengan KBRI (Kedudukan Besar Republik Indonesia) Contohnya lomba pidato, symposium, kongres, dan konferensi internasional tentang bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh komunitas yang diwakili oleh mahasiswa yang belajar di luar negeri untuk mempromosikan bahasa Indonesia supaya lebih dikenal lebih luas.
Untuk menyikapi bahasa Indonesia yang diminati dan dipelajari oleh banyak negara, kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan hal tersebut. Oleh karena itu, kita harus mulai mencoba menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H