Mohon tunggu...
Nathania Christie
Nathania Christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

Try as hard as you can without tiring

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memajukan UMKM, Mahasiswa KKN UPI 97 Mengadakan Bimbingan Digitalisasi Kripca Mauwi

7 Agustus 2022   17:10 Diperbarui: 7 Agustus 2022   17:15 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pendampingan berupa perubahan kemasan dan pembekalan (Dokpri)

Kabupaten Bandung -  Senin (11/07/2022), KKN Tematik UPI kembali dibuka oleh LPPM UPI. Topik yang diusung ialah Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDG’S Desa dan MBKM untuk menguatkan dan meningkatkan program SDG’s Desa serta Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek.

Pada Selasa 5 Juli 2022, Dadang Sunendar, Ketua LPPM UPI menjelaskan, “SDG’S Desa adalah Sustainable Development Goals, program ini merupakan program yang menjadi kesepakatan hampir seluruh dunia dan dimulai sejak September 2015.” Dadang juga menambahkan fokus bahwa topik SDG’S Desa memiliki 18 tema.

Di antara ke-18 tema, Kelompok KKN UPI 97 memilih tema Desa Berjejaring yang dilaksanakan di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Menurut sekertaris Desa Mekarrahayu, Saeful Hidayat, S.Sos. I. memberikan informasi bahwa sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang cukup berkembang di Desa Mekarrahayu terutama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

“Harapan kami, UMKM di desa Mekarrahayu dapat meningkat secara kualitas maupun kuantitas lebih jauh lagi,” tambahnya.

Dengan didasarkan fakta tersebut, Kelompok KKN 97 Margaasih 1 memutuskan untuk memperkenalkan pelaku UMKM terhadap media digital dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0.

Teknis lapangan yang dilakukan ialah pendataan para pelaku UMKM dibarengi oleh sosialisasi terhadap digitalisasi serta melakukan sedikit wawancara terhadap permasalahan yang dihadapi selama membuka usaha UMKM. Selanjutnya program kerja difokuskan kepada pedampingan digitalisasi terhadap UMKM.

Program kerja pendataan dan sosialisasi digitalisasi dibantu oleh kepala RW dan RT Desa Mekarrahayu. Pendataan dilakukan dimulai dari RW 04 dan dilanjutkan ke RW 02, 01, dan 28 selama kurang lebih sekitar 2 minggu. Yang menghasilkan data 100 lebih pelaku UMKM terdapat di desa Mekarrahayu. pelaku UMKM Desa Mekarrahayu kebanyakan bergerak di bidang usaha toko kelontong sementara usaha lainnya bergerak di bidang meubel dan kuliner, seperti keripik kaca, gepuk, cilok, kue lapis, dan lainnya. 

Pendataan dan sosialisasi Digitalisasi UMKM Desa Mekarrahayu (Dokpri)
Pendataan dan sosialisasi Digitalisasi UMKM Desa Mekarrahayu (Dokpri)

Sesudah program kerja pendataan dan sosialisasi selesai, mahasiswa KKN UPI 97 melakukan pedampingan secara mendetail terhadap UMKM Keripik Kaca “Mauwi” yang didirikan oleh Bu Dewi.

Sabtu (23/07/2022), Kelompok KKN 97 bagian UMKM melakukan pedampingan serta wawancara mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Dewi dalam menjalankan usahanya, diketahui masalah yang dihadapi adalah belum mengantungi legalitas, pengemasan produk masih kurang baik, belum berjalannya pemasaran dalam bentuk digitalisasi, dan masih melakukan pencatatan keuangan secara manual.

Pendampingan digitalisasi dibagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap pembaharuan kemasan yang dibarengi pembuatan stiker, pembuatan laporan keuangan digital, dan pembuatan akun media social untuk pemasaran digital.

“Setiap Input dan Output dipilah dan diproses sesuai dengan kemampuan kami dan kemampuan pelaku UMKM. Kami bantu pelaku usaha untuk memahami cara berbisnis secara teori dan memberi contoh berupa praktik dan demonstrasi secara langsung kepada Pelaku Usaha “Mauwi,” tutur Luthfi M Malik selaku koordinator KKN 97 bagian UMKM.

Setelah melakukan konsultasi dan evaluasi bersama dengaan Ibu Dewi, Kelompok KKN 97 Bagian UMKM menjalankan Pembuatan Stiker, dan kemasan yang jauh lebih menarik. Dilanjut dengan tutor laporan keuangan yang transparan secara digital. Kedua permasalah tersebut telah dapat diatasi. sampailah di Tahap terakhir yaitu dibuatnya akun media sosial.

Proses pendampingan berupa perubahan kemasan dan pembekalan (Dokpri)
Proses pendampingan berupa perubahan kemasan dan pembekalan (Dokpri)

Pembuatan Sosial media khususnya Instagram diharapkan dapat mendobrak pemasaran  Produk Mauwi, bukan hanya di Desa Mekarrahayu tapi juga dapat jauh lebih dikenal di luar Desa.

Vina Rahmawati selaku Koordinator Divisi Media Sosial menuturkan “Salah satu upaya pendampingan UMKM pada tahap pendampingan manajemen pemasaran adalah dibuatnya media sosial instagram. Di Instagram ini nanti akan terdapat informasi terkait produk dan konten yang menarik.”.

Proses Foto produk untuk konten Instagram (Dokpri)
Proses Foto produk untuk konten Instagram (Dokpri)

Instagram kini menjadi gudang konten dan informasi. Kami menggunakan platform ini dengan tujuan untuk menyampaikan Informasi dan pengetahuan terkait salah satu produk UMKM dengan konten yang dikemas sedemikian rupa untuk menarik perhatian calon pembeli.” Tambah Nurliani salah seorang anggota Divisi Medsos.

“Harapan kami instagram Mauwi ini nantinya menjadi salah satu media promosi yang akan membantu memperluas pasar juga menaikan jumlah penjualan produk Mauwi. Khususnya untuk Program Kerja kami saya pribadi berharap apa yang kami kerjakan dapat membantu banyak bagi Desa, khususnya kepada pelaku usaha agar dapat membukakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran dan pedagang kecil agar dapat jauh lebih maju” tambah Adena

Fotografer (Adena Musolih) bersiap untuk pemotretan Produk (Dokpri)
Fotografer (Adena Musolih) bersiap untuk pemotretan Produk (Dokpri)

Kelompok KKN 97 berharap apa yang dikerjakannya tidak berhenti pada saat KKN selesai. Mereka berharap apa yang sudah dikerjakan selama KKN dapat ditindak lanjuti dan dijalani kembali baik oleh pihak desa ataupun Lembaga yang bersangkutan.

Penulis: Vina Rahmawati, Nurliani Kustika, Adena Musolih

Dosen Pembimbing: Ibu Harpa Sugiharti, S.Pd.,S.Li.,M.S.Ak.,CFP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun