Saat ini, media sosial berpengaruh besar dalam aktivitas kehidupan manusia. Hal-hal yang sedang ramai di media sosial dapat langsung diikuti oleh masyarakat yang mengakses media sosial. Salah satu media sosial yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan manusia akhir-akhir ini adalah platform TikTok. Banyak sekali trend yang diikuti oleh para netizen tanpa mencari tahu lebih dalam mengenai trend tersebut. Fear of Missing Out merupakan frasa yang tepat untuk menggambarkan netizen dalam mengikuti trend yang bisa saja membahayakan diri sendiri. Salah satu trend yang sedang digandrungi oleh para netizen akhir-akhir ini adalah trend diet Tiffany's Plate.
Siapa Itu Tiffany dan Mengapa Sangat Populer?
Tiffany's Plate merupakan sebuah jenis diet yang dikenalkan dan dipopulerkan oleh seorang pengguna TikTok bernama Tiffany Magee. Melalui videonya, banyak sekali netizen yang mengikuti tren diet tersebut. Bagaimana tidak, isi dari diet tersebut bisa dibilang sangat unik. Dalam satu porsinya, Tiffany hanya mengonsumsi sayuran mentah, buah, sosis, keju cottage, dan saus mustard. Keunikan inilah yang membuat pengguna TikTok penasaran untuk mencobanya. Ditambah lagi banyak video-video Tiffany yang menunjukkan seberapa drastis berat badan Tiffany turun. Tiffany memberitahu bahwa pola makan yang ia terapkan berhasil menurunkan berat badannya hingga 36 kilogram.
Dibalik uniknya diet yang Tiffany populerkan, sebenarnya terdapat kenyataan bahwa diet tersebut sebenarnya mungkin tidak dapat bekerja bagi semua orang. Hal tersebut ternyata disebabkan karena Tiffany memiliki suatu kondisi dimana ia tidak bisa asal mengonsumsi makanan, maka dari itu ia membuat cara makan untuk dirinya sendiri. Walaupun Tiffany sudah bercerita mengenai kondisi tentang dirinya, pola diet tersebut masih digandrungi oleh para netizen.
Kelebihan atau Sisi Baik dari Tiffany's Plate
Ternyata terdapat beberapa kelebihan yang terkandung dalam diet ini. Satu porsi makan menu Tiffany's Plate mengandung protein yang cukup memadai, yakni dari keju cottage sebagai dressing dan sosis sebagai salah satu komponen utama. Kandungan protein yang baik ini juga didukung dengan tersedianya serat yang memadai. Serat tersebut berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang terkandung dalam satu porsi Tiffany's Plate, sebagai komponen utama yang berdampingan dengan sosis. Sehingga dalam satu porsi makan diet ala Tiffany's Plate, dapat disimpulkan mengandung makanan tinggi serat dan protein yang baik bagi tubuh.
Selain kandungannya, banyak orang menerapkan diet ini karena penyajiannya yang relatif sederhana dan tidak memakan banyak waktu, terutama untuk memasaknya. Menu diet ini kurang lebih hampir sama dengan salad yang terdiri dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar, dipadukan dengan keju cottage dan saus mustard sebagai dressing-nya, serta ditambahkan dengan sosis sebagai sumber protein utamanya. Dengan begitu, penyajian dari menu diet ini hanya memerlukan proses memasak pada sosis, sedangkan sisanya hanya perlu dikupas dan potong saja.
Kekurangan atau Sisi Kurang Baik dari Tiffany's Plate
Dari segi kandungan, diet ala Tiffany's Plate memiliki nilai yang cukup baik, seperti yang kita bahas sebelumnya, mengenai kandungan serat dan protein yang memadai. Namun, diet ala Tiffany's Plate menjadi sebuah kontra di beberapa kalangan masyarakat karena kandungan sodium yang cukup tinggi pada keju cottage-nya, dan hilangnya sumber energi utama yakni karbohidrat.
Sodium dengan takaran yang tinggi dapat menyebabkan berbagai indikasi pada tubuh manusia, mulai dari berkurangnya cairan pada tubuh akibat penyerapan air berlebih (dehidrasi), hingga tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya. Namun, terdapat salah satu penyakit spesifik akibat tingginya kadar sodium pada tubuh, yakni hipernatremia yang mampu menyebabkan menurunnya massa tubuh karena kandungan air yang turun drastis di dalam tubuh. Penurunan massa tubuh ini yang mungkin dialami oleh Tiffany dalam menjalankan dietnya, meski belum ada penjelasan lebih rinci terkait hal ini.
Selain kandungan sodium yang menjadi perhatian, ketersediaan karbohidrat dalam satu porsi sajian Tiffany's Plate juga patut dipertanyakan. Pasalnya, tidak ada sama sekali sumber karbohidrat yang ada dalam seporsi sajian Tiffany's Plate. Hal ini bisa berdampak serius bila seseorang tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali dalam jangka waktu yang panjang. Tubuh yang tidak mendapat asupan energi akan merasa kelelahan terus menerus dan mencari pengganti karbohidrat tersebut sebagai sumber energi. Akibatnya, tubuh akan menggunakan cadangan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi harian. Hal ini juga dapat berdampak pada penurunan massa tubuh. Penurunan ini tentunya bukan merupakan hal yang baik. Jika dibiarkan, organ-organ dalam tubuh akan rusak secara perlahan akibat tidak adanya energi yang diterima untuk melakukan metabolisme setiap saat.