Mohon tunggu...
Nathania Angela Hartono
Nathania Angela Hartono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Halo guys!! \^w^/ Pemilik akun ini adalah seorang wibu (Anime 24/7) :v

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kompas.com: Jernih Melihat Dunia

27 September 2022   12:30 Diperbarui: 27 September 2022   12:34 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Angka penggunaan media online di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dan bahkan sangat cepat. 

Hal ini dibuktikan dari DataIndonesia.id bahwa sebesar 191 juta orang merupakan pengguna aktif media sosial atau media online, tepatnya pada Januari 2022 dan data yang ditunjukkan oleh DataIndonesia.id ini menunjukkan bahwa jumlah pengguna media online telah naik sebesar 12,35% dari tahun sebelumnya. 

Naiknya jumlah pengguna media online ini dapat disebabkan karena media online dianggap jauh lebih efektif dalam hal penggunaannya yang cenderung lebih mudah dan penyebaran informasi-informasi yang cenderung lebih cepat. 

Perkembangan Media Online di Indonesia

 

Internet mulai muncul di Indonesia pada 1990 sehingga internet di Indonesia terbilang masih relatif baru. 

Namun, seiring berjalannya waktu yang juga didorong dengan perkembangan zaman yang semakin maju, Indonesia telah mengalami euforia online yang terjadi pada akhir 1990 hingga awal 2000 (Widodo, Y., 2020: 43). 

Euforia merupakan kebahagiaan yang sangat mendalam dan melewati batas yang disebabkan oleh suatu hal atau situasi tertentu sedangkan, euforia online merupakan sebuah situasi di mana seseorang merasakan kebahagiaan yang luar biasa dengan mengakses internet dan media online. 

Secara sederhana, individu-individu yang mengalami euforia online ini cenderung menjadikan internet dan media online menjadi bagian dari hidupnya. 

Media online telah berada di bawah pengaruh besar pemerintah pada saat media online muncul pertama kali di Indonesia. 

Namun, seiring berjalannya waktu, media sosial lebih dipengaruhi atau lebih dikontrol oleh perusahaan-perusahaan besar.

Perusahaan-perusahaan besar tersebut akan sangat terbantu dengan adanya media sosial karena media sosial sangat berguna untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa, meningkatkan angka penjualan, dan menarik perhatian serta minat konsumen. 

Hal ini juga disebabkan karena media sosial dapat menjangkau semua masyarakat, baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar negeri dengan cara yang terbilang mudah dan cepat. 

Konsumen lebih cenderung beralih ke internet dan media online karena media online cenderung lebih cepat, mudah, dan dapat menjangkau dari jarak jauh maupun dari jarak dekat sehingga media offline, seperti koran sudah jarang diminati dan dicari oleh banyak orang. 

Hal ini membuat perusahaan-perusahaan media mulai menciptakan aplikasi maupun web koran digital, seperti detikcom, merdeka.com, dan kompas.com. 

Perkembangan Kompas.com di Indonesia

 Kompas.com berada di bawah naungan perusahaan Kompas Gramedia. 

"Jernih melihat dunia" adalah tagline milik Kompas.com dan tagline ini mampu membuat Kompas.com menjadi salah satu web dan aplikasi berita online yang paling banyak dan paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia. 

Selain itu, Kompas.com menjadi salah satu pelopor media online yang ada di Indonesia sejak Kompas.com ini hadir pertama kali di Internet pada 14 September 1995 di mana pada saat itu Kompas.com masih di kenal dengan nama Kompas Online. 

Gambar 1.1 Penampakan koran Kompas

Pada awalnya, Kompas.com diberi nama Bentara Rakyat oleh Seda. 

Kemudian, Bung Karno mengusulkan sebuah nama untuk Kompas.com, yaitu "Kompas." 

Kompas.com diberi nama "Kompas" oleh Bung Karno dengan adanya makna di balik nama Kompas tersebut. 

Dilansir dari Kompas.com (Bramasta, D. B., 2020), Bung Karno memberikan nama Kompas karena kompas merupakan sebuah alat pemberi arah sekaligus pemberi jalan dalam mengarungi lautan maupun hutan rimba. 

Kemudian, nama Kompas pemberian dari Bung Karno diterima dan disetujui oleh redaksi dan juga yayasan.

 Kompas hadir dalam bentuk koran cetak pada awal dibentuknya Kompas. 

Kemudian, seiring berjalannya waktu dan zaman yang sekaligus diikuti juga dengan perkembangan internet, teknologi, dan media digital maka, perusahaan Kompas mulai menciptakan web dan aplikasi Kompas.com secara digital dengan menyebarkan berita-berita secara online atau digital. 

Pendiri harian Kompas, Jakob Oetama mengatakan bahwa media massa selalu mengalami perubahan dan perubahan-perubahan tersebut tidak akan dapat dihindari oleh masyarakat. 

Gambar 1.2 Screenshot web Kompas.com melalui www.kompas.com

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Gambar 1.3 Screenshot aplikasi Kompas.com melalui App Store

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Perjalanan Kompas.com

Sumber: Infografis pribadi
Sumber: Infografis pribadi

Kompas.com hadir di internet pertama kali pada 1995 dengan domain kompas.co.id dan dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan Kompas Online. 

Kemudian, kompas.co.id berganti domain menjadi kompas.com pada 1996. Kompas.com berkembang menjadi bisnis atau perusahaan media yang  berada di bawah naungan bendera PT Kompas Cyber Media pada 1998. 

Kompas.com kemudian melakukan re-branding Kompas.com (reborn) pada 2008. 

Hingga akhirnya, Kompas.com membuat warna dan logo yang baru pada 2018 dengan tujuan agar lebih solid dan lebih menarik perhatian masyarakat luas. 

Kompas.com Menjadi Media Online Terpercaya

Kompas.com mendapatkan penghargaan menjadi salah satu media online terpercaya yang ada di Indonesia pada event Gala Awards Superbrands yang dilaksanakan di Ballroom 1, Sheraton Gandaria, Jakarta, tepatnya pada Jumat, 26 Juli 2019. 

Hal ini dikarenakan Kompas.com sangat berperan penting dan sangat berpengaruh dalam menguji sebuah fakta terkait suatu fenomena atau suatu kejadian yang sedang panas-panasnya terjadi. 

Kompas.com juga merupakan media online yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan terkait suatu fenomena atau kejadian yang diliput dengan berbagai cara kerja jurnalistik. 

Hal ini juga sangat cukup membuktikan bahwa Kompas.com sangat menolak dan melawan hoax. 

Daftar Pustaka 

Bramasta, D. B. (2020). 55 Tahun Harian Kompas, Berikut Sejarah dan Asal-usul Nama "Kompas". Diakses pada 24 September 2022, dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/28/092000265/55-tahun-harian-kompas-berikut-sejarah-dan-asal-usul-nama-kompas-?page=all#page2 

Gustinerz. (2020). 10 Website Berita Paling Banyak Diakses di Indonesia. Diakses pada 24 September 2022, dari https://gustinerz.com/10-website-berita-paling-banyak-diakses-di-indonesia/ 

Kompas.com. (?). Kompas.com: About Us. Diakses pada 24 September 2022, dari https://inside.kompas.com/about-us 

Lia, L. (2022). Perkembangan Media Online di Indonesia dari Konvensional Hingga 2022. Diakses pada 24 September 2022, dari https://www.ekrut.com/media/media-online 

Margianto, H. (2017). Harian Kompas, Kompascom, dan Perubahan Media di Era Digital. Diakses pada 24 September 2022, dari https://amp.kompas.com/nasional/read/2017/09/12/08364131/harian-kompas-kompascom-dan-perubahan-media-di-era-digital 

Psychologyuma. (2022). Understanding the Meaning of Euphoria as Well as its Symptoms and Causes. Diakses pada 24 September 2022, dari https://psikologi.uma.ac.id/memahami-arti-euforia-sekaligus-gejala-dan-penyebabnya/ 

Saputra, A. (2019). Kompas.com Terpilih Sebagai Media Online Terpercaya di Indonesia. Diakses pada 24 September 2022, dari https://health.grid.id/amp/351804488/kompascom-terpilih-sebagai-media-online-terpercaya-di-indonesia?page=2 

Widodo, Yohanes. (2020). Buku ajar jurnalisme multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun