Â
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui perubahan yang terjadi pada KMnO4 kristal ketika dilarutkan dengan aquades dalam uji pembuatan larutan
2. Mengetahui kadar kalsium dalam sampel tulang pada cara penetapan
3. Mengetahui pembuatan abu tulang ketika 3-5 gram tepung tulang dipanaskan
TINJAUAN TEORITIS
Tulang adalah elemen utama pada kerangka tubuh yang melindungi organ-organ penting yang berfungsi sebagai pembentuk struktur dan menyediakan pasokan kalsium. Efek ketidakseimbangan tulang akan memengaruhi remodeling atau kerapuhan tulang
yang disebabkan oleh jumlah dan aktivitas sel osteoklastik yang melebihi jumlah dan aktivitas sel osteoblas (sel pembentuk tulang) sehingga berisiko osteoporosis. Kepadatan tulang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain asupan kalsium danÂ
klasifikasi indeks massa tubuh. Asupan kalsium diperlukan untuk pembentukan mineral tulang dan penting untuk pengaturan proses fisiologis dan biokimia. Selain itu, kalsium dibutuhkan untuk memaksimalkan massa tulang puncak dan mempertahankan kepadatan tulang yang normal. Kadar kalsium tulang merupakan salah satu indikator kesehatan tulang. Tulang yang sehat memiliki kadar kalsium yang cukup untuk menunjang struktur dan osteomalasia Mineral utama didalam tulang adalah kalsium dan Fosfor, sedangkan Mineral lain dalam jumlah kecil adalah natnum, magnesium dan flour. Penelitian yang dilakukan dengan kalsium radioaktif menunjukkan bahwa tulang secara terus menerus dibentuk dan dirombak secara simultan. kontraksi otot menyebabkan terjadinya lepasnya ion-ion kalsium dari tempat Penyimpanannya dalam sel, karena garam kalsium lebih lanit dalam asam, maka penyerapan kalsium terjadi pada bagian atas usus kecil, tepat setelah lambung. Absorpsi kalsium dibantu oleh vitamin D, vitamin c, dan laktosa. Faktor yang dapat menghalangi Penyerapan kalsium adalah adanya zat organik yang dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk garam yang tidak larut. contohnya asam otsalat dan asam Fitrat. Asam oksalat dan kalsium membentuk garam yang tidak larut yaltu kalsium oksalat. Asam oksalat banyak ditemukan didalam bit yang masih hijau, bayam rhubarb, dan coklat. Asam fitat terdapat pada bekatul gandum. Bila konsumsi kalsium menurun dapat terjadi kekurangan kalsium yang menyebabkan osteomalasia ( Sutian, 2017).
ALAT DAN BAHAN
Alat:Â
1. Spatula
2. Corong Kaca
3. Batang PengadukÂ
4. Gelas kimiaÂ
5. Kaca arloji
6. Statif dan klem
7. Spiritus
8. Kassa dan kaki tiga
9. Buret
10. Gelas ukur
11. Gelas ukur
12. Erlenmeyer
13. Neraca analitik
14. Pipet tetes
15. Penjepit tabung
BAHANÂ
1.Sampel tulang
2.Kalium Permanganat (KMnO4)
3. Amonium Hidroksida (NH4OH)
4. Asam Klorida (HCl)
5. Asam Sulfat (H2SO4)
6. Indikator metil merah (C15H15N3O2)
7. Amonium Oksalat (NH4)2C2O4
8. Aquades (H2O)
9. Kertas saring
Prosedur Kerja :
-Ditimbang secara analitis 0,20 gram sampel tulang dan masukkan ke dalam gelas kimia 400 ml. Tambahkan 20 ml aquades dan tambahkan 10 ml HCl (1:1) dengan batang Pengaduk, Lalu tutup gelas kimia dengan kaca arloji, Panaskan sampai larut.
-Diencerkan larutan sampai 150 ml dan tambahkan 4 tetes indikator metil merah. Larutan harus berwarna merah (suasana asam).
-Ditambahkan 25 mL larutan amonium oksalat o.5 N ke dalam larutan yang dipanaskan pada temperatur 40-90°c.
-Didihkan, kemudian ditambahkan tetes demi setetes Larutan NH4OH 3M sambil terus diaduk sampai warna larutan kuning (pH > 5)
-Disaring endapan dengan kertas saring dan cuci dengan air dingin sampai bebas klorida Dipindahkan kertas Saring dan kalsium oksalat secara kuantitatif (pakai Penjepit) ke dalam Pelas kimia yang bersih. Tambahkan 20 mL H2SO4 2N dan panaskan sampai hampir mendidih. Kemudian titrasi dengan larutan baku KMnO4 0,1N sampai warna larutan putih
-Dilakukan titrasi blanko terhadap air, kertas saring. Hâ‚‚SOâ‚„ 2N
-Dihitung kadar kalsium dalam contoh yang diberikan
Hasil praktikum :
ketika sampel tulang, larut kami mengencerkan 150mL (air) lalu 4 tetes Indikator metil merah menghasilkan perubahan warna menjadi merah muda betik penambahan NH4OH 25mL mendapatkan hasil warna kuning keruh, pada pemanasan Ini mendapatkan endapan berwarna putih lalu kertas saring dicuci sampai bersih dengan aquades sebanyak 100mı, lalu kertas saring ditambah H₂SO₄ dititraisi sebanyak 20ml dengan KMnO4  tidak ada mendapatkan Perubahan warna.
PEMBAHASANÂ
secara teori:
Larutan indikator metil merah menghasilkan warna merah pada larutan sampel tulang karena pH larutan sampel tulang bersifat asam metil merah adalah indikator asam basa yang berubah warna dari merah muda menjadi kuning tulang banyak mineral termasuk kalsium fosfat yang bersifat basa. Ketika larutan indikator merah ditambahkan kelarutan tulang indikator tersebut bereaksi dengan basa dalam tulang intensitas warna merah muda tergantung pada tingkat keasaman larutan tulang semakin merah muda warna larutan indikatornya. Hal ini karena basa dalam tulang menetralkan asam dalam indikator menyebabkan perubahan warna. Larutan aluminium hidroksida selalu memberikan warna kuning dan endapan tidak sepenuhnya akurat Warna terdapat yang dihasilkan dalam larutan amonium hidroksida tergantung pada ion logam yang ada dalam larutan ( Saparudin dkk., 2022).
Secara praktikum:
Tahap pertama pada percobaan ini yaitu menimbang sampel tulang yang sudah dijadikan abu. Campuran dari berbagai oksida mineral. Selanjutnya sampel dilarutkan kedalam 20ml aquades dan HCL (1:1). Larutan HCl yang dipakai berfungsi ntuk memisahkan kalsium dengan fosfor dari mineral makro lainnya. kemudian diteteskan indikator metil merah menghasilkan warna merah muda. Indikator metil merah untuk mereaksikan basa pada larutan tersebut. lalu ditambahkan amonium oksalat Fungsinya adalah untuk mendapat kan endapan semua kalsium dan memunculkan warna kuning. Namun Pada praktikum ini setelah penambahan amonium oksalat menjadi warna putih keruh selanjutnya ditambahkan NaOH menghasilkan warna kuning keruh dan terbentuk endapan. lalu endapan disaring dan dicuci dengan aquades untuk menghilangkan kadar ion Cl yang masih menempel. kemudian kertas saring dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan 20mL H2SO4 dan dipanaskan sampai mendidih. Fungsi penambahan H2SO4 adalah sebagai katalis kemudian dititrasi dengan mengunakan KMnO4 sampai lantan putih, tetapi pada praktikum ini tidak ada larutan putih yang di dapatkan. Bolume titrasi yang sudah digunakan sebanyak 20ml tapi tidak ada terjadi larutan putihÂ
KESIMPULANÂ
1. Kadar kalsium yang kami dapatkan yaitu sekitar 0.018%
2. Volume akhir dari titrasi air,kertas saring dan asam sulfat yaitu 20ml
3. Volume NH4OOH yang kami tambahkan yaitu 20ml dan perubahan yang terjadi yaitu larutan menjadi putih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H