Mohon tunggu...
Nathania Sarah
Nathania Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nathania

Saya mahasiswi semester 3 dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Psikologi Perkembangan Dalam Membangun Karakter Peserta Didik

23 Desember 2024   19:46 Diperbarui: 23 Desember 2024   19:46 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan lebih dari itu, pendidikan bertujuan membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Dalam konteks ini, psikologi perkembangan memainkan peran penting. Dengan memahami tahapan perkembangan psikologis anak, pendidik dapat merancang pendekatan yang efektif untuk membangun karakter peserta didik. Artikel ini akan membahas bagaimana psikologi perkembangan berkontribusi dalam membentuk karakter peserta didik.

Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan perilaku, emosi, dan kognisi sepanjang rentang hidup manusia. Psikologi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perkembangan fisik, kognitif, sosial, hingga emosional. Teori-teori yang dikembangkan oleh para ahli seperti Jean Piaget, Erik Erikson, dan Lev Vygotsky memberikan wawasan tentang bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

Tahapan Perkembangan Peserta Didik

Setiap anak melalui tahapan perkembangan yang berbeda, dan setiap tahap memiliki ciri khas yang mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi. Berikut adalah beberapa tahapan yang penting dalam konteks pendidikan:

1. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun) : Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa dan berpikir simbolis, meskipun pemikiran mereka masih egosentris. Pembelajaran yang melibatkan permainan dan interaksi sosial sangat efektif.

2. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun) : Anak mulai memahami konsep logis tetapi masih terikat pada objek konkret. Di sini, penting untuk menggunakan alat bantu visual dan pengalaman nyata.

3. Tahap Operasional Formal (Usia 12 Tahun ke Atas) : Remaja mulai berpikir secara abstrak dan kritis. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong diskusi, pemecahan masalah, dan eksplorasi ide-ide kompleks.

Membangun Karakter Melalui Pendidikan

Karakter merupakan kumpulan nilai, sikap, dan perilaku yang membentuk individu. Pendidikan karakter bertujuan untuk mengajarkan peserta didik nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan keadilan. Berikut adalah beberapa cara psikologi perkembangan dapat membantu dalam membangun karakter peserta didik:

1. Memahami Kebutuhan Emosional

Setiap tahap perkembangan memiliki kebutuhan emosional yang berbeda. Pendidik yang memahami kebutuhan ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Misalnya, anak-anak di tahap praoperasional membutuhkan pengakuan dan dorongan untuk mengekspresikan diri. Dengan memberikan pujian dan dukungan, pendidik dapat membantu membangun rasa percaya diri dan harga diri mereka. 

2. Menyediakan Model Perilaku

Anak-anak belajar banyak melalui observasi. Oleh karena itu, pendidik harus menjadi teladan yang baik. Dengan menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti kerjasama dan rasa hormat, pendidik dapat menginspirasi peserta didik untuk mengadopsi karakter yang sama. Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan pentingnya model dalam pembelajaran perilaku.

3. Mendorong Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah kunci dalam membangun karakter. Melalui permainan kelompok, diskusi, dan proyek kolaboratif, peserta didik belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai perbedaan. Vygotsky menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran, di mana anak-anak belajar dari satu sama lain dan dari lingkungan mereka.

4. Membangun Kesadaran Diri

Di berbagai tahap perkembangan, penting bagi peserta didik untuk mengembangkan kesadaran diri. Dengan membantu mereka mengenali emosi dan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi perilaku, pendidik dapat membantu peserta didik menjadi lebih empatik dan bertanggung jawab. Praktik refleksi dan diskusi tentang pengalaman dapat menjadi alat yang berguna.

5. Menghadapi Tantangan

Ketika peserta didik dihadapkan pada tantangan, baik dalam belajar maupun dalam hubungan sosial, mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan karakter. Pendekatan psikologi perkembangan memungkinkan pendidik untuk memberikan dukungan yang tepat, membantu peserta didik belajar dari kegagalan, dan mengembangkan ketahanan.

Implementasi dalam Kurikulum

Mengintegrasikan prinsip psikologi perkembangan dalam kurikulum sangat penting. Pendidik dapat menggunakan pendekatan berbasis proyek yang memungkinkan peserta didik untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membantu dalam pengembangan karakter, seperti klub, olahraga, dan seni.

Psikologi perkembangan memainkan peran yang sangat penting dalam membangun karakter peserta didik. Dengan memahami tahapan perkembangan, pendidik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung, menyediakan model perilaku yang baik, dan mendorong interaksi sosial yang positif. Melalui pendekatan yang tepat, pendidikan bukan hanya dapat menghasilkan individu yang cerdas, tetapi juga individu yang memiliki karakter yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. 

Dengan demikian, penting bagi pendidik untuk terus belajar dan menerapkan prinsip-prinsip psikologi perkembangan dalam praktik mengajar mereka. Hasilnya tidak hanya akan terlihat dalam prestasi akademis, tetapi juga dalam pembentukan karakter yang akan membimbing peserta didik sepanjang hidup mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun