Sedikit dari apa yang bisa saya pelajari, bahwa manusia memang begitu heterogennya. Kita tak bisa semudahnya menilai terhadap antar sesama dan antar purna melainkan cukup menyikapi dengan terbuka namun tetap pada logisnya.Â
Mereka suatu saat kita, kita pun dalam mereka, kita dalam fana yang sama, dan ruang waktu kosmik yang sama. Membedakan hanya sekedar atribut dan takperlu direnggut apabila masih dalam logis bersama ataupun tak mengganggu hak bersama.
Nb: Menurut KBBI arti kata Tabu /tabu1/ta·bu/ n yang dianggap suci (tidak boleh disentuh, diucapkan, dan sebagainya); pantangan; larangan;Â
sedangkan dalam tulisan diatas pendekatan tabu sendiri terhadap sesuatu yang masih dianggap tidak wajar atau tidak umum dan atau juga berseberangan terhadap segala sesuatu yang terjadi disekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H