Mohon tunggu...
Awliya
Awliya Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

entitas fana

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Renova Zero Pod

12 September 2019   07:18 Diperbarui: 12 September 2019   07:28 2968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekedar berbagi pengalaman penggunaan Renova zero pod selama 2 bulan. Pemakai bukan dari kalangan vaper melainkan perokok konvesional warungan yang mencoba beralih ke hegemonial baru yaitu uap yang dihasilkan secara elektrik yang orang awam menyebutnya vape dan banyak sebutannya untuk kalangan luar sana seperti ecig, juul, hookah, dan lain lain. 

Alasan pertama dalam merubah haluan justru bukan karena pertimbangan kesehatan, melainkan karena teman saya mengkalkulasi skema konsumsi rokok sebulan dan membandingkannya dengan pod. Menurutnya pod system dalam sebulan  bisa lebih murah 20-40% selisihnya dibanding roko warungan tsb. Namun hitungan pod baru berupa bayangan dan terkaan karena kami belum menjadi pengguna.

Tak lama teman saya membeli Renova zero podnya , saya yang awalnya skeptis mencoba dan ternyata flavor yang dikeluarkan cukup memanjakan mulut. 

Karena mengapa saya skeptis? Dahulu daya pernah mencoba pod system namun belum adanya liquid berjenis saltnic yang beredar membuat flavour alias rasanya tak se jos pod system sekarang.

Saya pun memberanikan diri membeli Renova zero tersebut di warung online perangkat gawai saya, rata- rata harganya 200-250 ribu untuk pod dan cartidgenya, liquidnya untuk saltnic mulai dari 50 ribu sampai ratusan ribu. 

Ada yang lebih murah namun sangat tidak disarankan untuk saltnic karena ada harga ada kualitas haha. Untuk satuan refill cartidgenya dimulai dari 30 ribu.

Oh iya untuk saltnic bila awam sekedar saran beli di nic 15mg atau jika memungkinkan 10mg. karena efek samping nikotin yang berlebih terserap dapat menimbulkan pusing, mual, nafas tesendak(hit throat), dan ritme jantung yang tak beratur. Bila sudah berangsur menjadi pemakai bisa dinaikan secara perlahan.

Kembali ke Renova zero pod , selama satu bulan pemakaian ia sangat mumpuni untuk harian dan mari kita bahas bagian pro nya dahulu. Untuk flavour tidak diragukan layer flavour keluar walau tipikal cloud tidak setebal vape tapi menjadi nilai tambah karena tidak mengganggu di khalayak umum saat memakainya.  Renova pun menyediakan pilihan power bila kita ingin merasakan flavor yang lebih jos dengan tiga tingkatan dan tiga kali tekan setiap tingkatan.

Tanknya berisi hampir 2 ml membuat rasa-rasanya cukup awet dalam puf ringan dan tidak terlalu sering menuggingkan cartridge  untuk merefilnya. Baterainya pun cukup menemani jangka waktu sehari asal tidak chainpuff atau hisap menerus ia bertahan kurang lebih 10 jam pemakaian saya. Pengisiannya hanya butuh setengah jam dengan saran supply power 1 Amperenya.

Dihisap sembari temani kopi andalan pun nikmat-nikmat saja bagi kalian para penikmat kopi atau minum teh pun bisa dipadukan tergantung bagaimana kalian menikmatinya. 

Tubuhnya yang mungil membuatnya ringkas dan minimalis bobotnya pun terbilang ringan cukup praktis ditaruh di kantong dan tidak membutuhkan banyak peralatan dalam keseharian untuk memakainya sepertihalnya vape pada umumnya, ia cukup ganti cartridge.

Omong soal cartridge  ada beberapa video yang beredar untuk membongkar cartridge renova zero pod dan membersihkannya, saya sebagai pemakai pernah melakukan dan tidak menyarankan. Karena pada dasarnya ia dibuat closed system. 

Membongkar dan membersihkannya tidak terlalu memberi efek signifikan terhadap flavour yang sudah hilang. Terkadang malah membuat airhole menyempit dan menyusahkan airflow.

Merawatnya secara berkala menjadi salah satu solusi untuk menjaga flavour ya kurang lebih seminggu pertama dan sekurang-kurangnya hampir 2 minggu tapi tak sampai. 

Yaitu bila awal megisi cartridge baru yang masih kering, menunggu 20 menit untuk terserap dan tidak sesering mungkin menaikan tingkat ke biru atau hijau selalu stay di merah dan tidak chainpuff dengan menaikan kadar nicnya .

Sekarang bagian kontra nya, dalam praktiknya catridge yang dibeli walaupun authentic tapi tidak menentu kuallitasnya terkadang ada yang membuat error pod menjadi blinking lampunya entah salah bagian mananya namun setelah ganti cartridge semuanya kembali normal, padahal masa pakai cartridge kurang dari seminggu. Dan terkadang airflow dari cartridge pun demikian tidak menentunya.

Bila chainpuff maka anda harus menyediakan power bank atau supply power terdekat karena pemakaian hanya bertahan 3 jam dan baterai akan habis atau ditandai dengan loyonya firing sehingga uap yang dikeluarkan makin menipis.

Dan anda yang terjebak seperti saya dalam bayangan terka murah maka anda salah. Bila sudah doyan, pod ini lebih nagihnya ketimbang roko, baunya yang tidak menganggu dan memedihkan mata membuat kita nyaman menghisap di manapun bahkan kamar. 

Membuat terlena dan bahkan pemakaian cartridge tidak sampai satu minggu bila sudah sering chainpuff nya, karena flavournya yang mulai menghilang.

Ditambah efek samping liquid salt yang nicnya tinggi membuat nafas kadang tersenggal-senggal dan mudah asam mulut dibuat ketika tidak menghisapnya menimbulkan efek yang disebut nic symptoms seperti demikian yang sebelumnya disebutkan serta rasa seret nya tenggorokan sedikit pusing diawal dan mulut yang rasa-rasanya selalu ingin mengecap sesuatu atau bahasa lainya ngeganyem ataupula nyemil.

Konklusinya menurut saya sebagai pemula pod ini cocok untuk dijadikan starter kit untuk mulai beralih ke vape, dimana kepraktisannya dalam berbagai lingkup dan tidak perlu repot bawa obeng dan segala macam alat ini itu. 

Hanya saja mungkin bila cartridge dan liquidnya (salt) sudah ada di pasar konvensional seperti minimarket semini- minimmnya mungkin akan menambahkan nilai praktis ketimbang harus memesannya secara online atau membeli di vapestrore yang harganya cenderung melambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun