Mohon tunggu...
Nathan Bulang
Nathan Bulang Mohon Tunggu... Petani - Perang Kefanaan

Pengembara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dirgahayu Indonesiaku | 75 Tahun Telah Merdeka

18 Agustus 2020   16:05 Diperbarui: 18 Agustus 2020   15:53 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Merah yang mendarah disekujur bilur nadi,
Luka menganga tak membuat takut melangkahkan kaki juang
putih nan sucinya api juang mu
Meninju dengan keras, derasnya luka
Hingga mengoyak sakit yang kian meringis


Usai terukir Jejak tapak hari ini, esok jadi kenangan
Bilur-bilur luka yang mengiris denyut nadi, dari semesta kita menaruhnya pada harap,
Besok atau nanti pilu kita jadi kenangan

Pulihlah wahai pertiwiku,
Dari ulah anak bangsa yang mengoyak luka
Bangkitlah dari kubur pendiri bangsa,
 Eratkanlah kebhinekaan anak bangsa yang kian luntur,
 Rasa ber-indonesia kian pudar
Intoleransi, radikalisme, terorisme,
monopoli kaum burjois kian menjadi lagu lama kaum marjinal
Penindasan masih hangat bersandiwara
Rasisme tak ketinggalan menodai anak bangsa
Cengkraman pandemi virus korona, mengancam

Dirgahayu Indonesiaku
75 tahun merdeka,
Tersisa 25 tahun lagi, gong emas akan ditabuh diseluruh penjuru,
Sembuhlah dari rasa sakitmu,
Pulihlah dari tangisan pilumu
Agar tapak kaki tak goyah melangkah menuju gerbang Indonesia Maju

75 tahun pertiwi meredeka,
kami dengan bangga menancapkan tiang sang saka diseluruh pelosok negeri
Biarlah merah putih tak lekang berkibar dilangit indonesia
Terbang tinggi dibawah kepakan sayap garuda,
Bersama mimpi anak bangsa hingga ke antara bintang-bintang
Pita Bhineka Tunggal ika menyatukan rasa ber-indonesia keseluruh nusantara
dalam genggaman erat burung garuda

Dirgahayu Indonesiaku
75 tahun merdeka
Dengan bangga kami berdiri gagah,
Memberi hormat setinggi-tingginya kepada kibaran merah putih
Bengkitkan bara api perjuangan menuju Indonesia emas

Izinkan kami anak-anak bangsa membumikan lagi darah juang,
Meniti sisa waktu 25 tahun,
Menantang maut, mengadu asa
Ketika waktunya telah tiba menabuh gong emas 100 tahun kemerdekaanmu,
Dunia akan bangga padamu Indonesiaku

Dirgahayu Indonesiaku,
Teruslah berkibar hingga kita pulih
Dan akhirnya...
Tonggak kemenangan bangsa kita rayakan

Merdeka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun