Mohon tunggu...
Nathan Bulang
Nathan Bulang Mohon Tunggu... Petani - Perang Kefanaan

Pengembara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aksi Warung Pojok

24 Februari 2018   08:25 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:29 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masing bergerak mengambil piloks dan cat lalu mulai menulis di atas kain layaknya spanduk. Dengan semangat menuliskan kata-kata idealisme yang di perjuangkan, warung pojok di tengah malam itu tidak lagi tampak seperti warung. Tengah malam menjelma menjadi gudang atau apalah.

Warung pojok menjadi saksi semua aksi kami. Tak peduli kami tidak berharta. Tak peduli apa yang kami korbankan. Yang kami peduli adalah idealisme kami sebagai pemuda. Cinta kami akan NKRI.

Sebentar lagi mentari di hari sabtu pastikan tersenyum. Kami yakin itu.

Sabtu pagi, Kami berjalan memenuhi jalan raya menuju kantor DPR. Di depang kantor DPR kami menyampaikan materi aksi demo kami, melalui mobil komando dan orator kami. Tak lupa juga kami mengangkat spanduk yang kami sudah tulis semalam.

JANGAN KEBIRI HAK RAKYAT UNTUK BERASPIRASI DAN KRITIS

JANGAN MEMBUNGKAM RAKYAT

KAMI MENOLAK UU MD3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun