Mohon tunggu...
Nathanael Stefano Tamin
Nathanael Stefano Tamin Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

Sport

Selanjutnya

Tutup

Bola

Real Madrid, Mengapa Klub Ini Menjadi yang Terbaik di Dunia?

14 November 2024   14:05 Diperbarui: 14 November 2024   14:24 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Real Madrid: Branding, LGBT, dan Diferensiasi di Dunia Sepak Bola

Dalam dunia sepak bola, Real Madrid sering dipandang sebagai klub yang berbeda dibandingkan dengan klub-klub besar lainnya seperti Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan Barcelona. Salah satu perbedaan mencolok adalah sikap mereka terhadap isu-isu sosial dan politik, khususnya LGBT. Klub-klub besar lainnya kerap terlibat dalam mendukung agenda LGBT, terutama selama perayaan "Pride Month", dengan mengganti logo media sosial mereka dengan warna pelangi atau memasang bendera LGBT di stadion. Namun, Real Madrid tetap menjaga jarak dari kegiatan tersebut. Mengapa seperti itu? Apakah ini strategi yang disengaja atau sekadar ketidaktertarikan?

Mengapa Brand-Brand Besar Mendukung LGBT?

Dukungan terhadap LGBT sering kali dilihat sebagai langkah strategis dalam bisnis. Menurut perkiraan pada 2023, daya beli komunitas LGBT global mencapai angka fantastis sebesar 3,9 triliun USD. Jumlah ini hampir setara dengan kekuatan ekonomi beberapa negara besar di Eropa, dan tentu saja sangat menggoda bagi perusahaan-perusahaan besar. Dalam dunia sepak bola, dukungan terhadap LGBT dianggap sebagai langkah komersial untuk menarik lebih banyak sponsor, tiket, dan paket wisata.

Sebagai contoh, traveller LGBT di Amerika Serikat menyumbang lebih dari 100 miliar USD per tahun, sedangkan di Eropa, pada 2021, ada sekitar 47 juta wisatawan LGBT yang menciptakan dampak ekonomi sebesar 43 miliar USD. Dengan angka tersebut, tidak heran jika banyak klub sepak bola memilih untuk mendukung gerakan LGBT demi memperluas pangsa pasar mereka.

Real Madrid dan Branding yang Berbeda

Real Madrid, meski memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan dari segmen LGBT, memilih untuk tetap menjaga branding mereka yang lebih konservatif. Ini bukan berarti Real Madrid tidak bisa mengikuti tren atau tidak peduli dengan perkembangan zaman, melainkan strategi diferensiasi yang mereka pilih. Strategi ini disebut sebagai diferensiasi merek (differentiation branding).

Dalam konteks pemasaran, diferensiasi merek adalah upaya untuk menonjolkan keunikan dan karakteristik yang membedakan suatu produk dari pesaingnya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan persepsi bahwa produk atau layanan tersebut memiliki nilai lebih yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Real Madrid, dengan pendekatan mereka yang lebih "murni" dan apolitis, menarik perhatian penggemar sepak bola yang ingin fokus pada olahraga tanpa campur tangan isu sosial atau politik.

Risiko dan Potensi Keuntungan

Sikap Real Madrid yang berbeda ini bisa diibaratkan dengan streamer game yang memilih untuk tidak menggunakan kata-kata kasar di saat toxic behavior sedang menjadi tren di dunia game. Meskipun bertentangan dengan tren, ada segmen pasar yang tetap ingin melihat hiburan yang lebih "bersih". Begitu juga dengan Real Madrid, yang memiliki penggemar yang lebih menyukai sepak bola yang tidak tercampur isu seperti LGBT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun