2. Pembaca mungkin mengalami kesulitan membaca atau memahami teks.
3. Pembaca mungkin tidak memiliki atau tidak dapat menggunakan keyboard atau mouse.
4. Pembaca mungkin memiliki layar teks saja, layar kecil, atau Internet lambat koneksi.
5. Pembaca mungkin tidak berbicara atau mengerti dengan lancar bahasa yang digunakan dalam dokumen ditulis.
6. Pembaca mungkin berada dalam situasi di mana mata, telinga, atau tangan mereka sibuk atau terganggu (misalnya, mengemudi ke    tempat kerja atau bekerja di lingkungan yang bising).
7. Pembaca mungkin memiliki browser versi awal, browser yang sama sekali berbeda, browser dengan suara, atau sistem operasi lain.
Nah, tadi itu beberapa peraturan, serta pertimbangan yang bisa dijadikan acuan dalam menulis konten atau informasi, baik pada konten digital, maupun konten cetak. Bahkan di dalam konten digital sekali pun, yang memiliki dasar yang sama, ternyata memiliki banyak sekali pertimbangan dan perbandingan, antara konten cetak dan konten digital.
Sumber:
Blakesly, B. & Hoogeven, J. L. 2011. Writing A Manual for Digital Age. Wadsworth: Cengage Learning.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H