Menjadi salah satu hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, Valentine menjadi sesuatu yang menjadi budaya manusia modern pada zaman ini. Saya sudah sempat membahas fenomena ini pada beberapa postingan sebelumnya. Namun, izinkan saya untuk kembali mengingatkan dan menyadarkan kepada Anda yang membaca ini.
Kehidupan orang-orang yang gemar memamerkan pencitraan dan kemewahan hidup mereka sebenarnya tidak sebagus itu realitanya.
Di balik aksi-aksi tersebut, mereka merasa tersaingi dan merasa ingin ikut berkompetisi. Di satu sisi, mereka merasa kesepian dan hampa karena tidak mempunyai kehidupan sebaik yang ditampilkan.
Memang tidak ada salahnya untuk memamerkan dan membagikan kebahagiaan yang dialami. Namun jika melakukan itu secara berlebihan mungkin akan meninggalkan tanda tanya.Â
Saya turut mengerti dan memahami masih ada individu yang merasa lemah dan kalah. Itu adalah kewajaran yang sepatutnya Anda dan saya temui di lingkungan.
Saya bukan mengarahkan untuk mengharamkan perayaan valentine atau membuatnya sebagai sesuatu yang perlu dihindari. Justru saya sangat mendukung hari spesial ini dimana Anda dan saya dapat mengabadikan momen yang sudah dijalani bersama dengan orang-orang terkasih.
Namun untuk sebagian orang, saya rasa ini mungkin menjadi salah satu hari atau bulan terberat yang mungkin Anda lalui. Oleh karena itu, saya tidak akan bosan mengingatkan kepada Anda dan tentu juga kepada diri sendiri bahwa ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk menetralisir dan mengobati rasa kesepian yang mungkin sekarang Anda sedang alami.
Beristirahat menggunakan media sosial
Instagram feed berbanjiran dengan orang-orang yang memperlihatkan hadiah-hadiah yang didapatkan, biasanya berupa cokelat. Atau mungkin pesan-pesan romantis yang ditampilkan untuk sang kekasih. Semakin Anda melihat hal-hal tersebut, semakin terngiang di kepala dan rasa sesak di dada untuk meyakinkan diri bahwa Anda seperti tidak layak mendapatkan hal-hal tersebut.
Jika Anda merasa seperti itu, saya menganjurkan Anda untuk menutup segala media sosial untuk sementara waktu. Gunakan waktu-waktu yang biasa digunakan untuk memantangi kehidupan orang lain menjadi kegiatan kecil yang produktif.
Anda bisa mungkin membereskan dan mengatur kembali meja kerja, kamar, ataupun kamar mandi yang udaranya pengap itu. Secara tidak langsung, kegiatan-kegiatan kecil itu akan mengajarkan Anda bahwa kehidupan bahagia itu bukan hanya tentang apa yang ditampilkan.
Temui teman dan kerabat dekat
Setelah melakukan bebenah-bebenah kecil, saatnya Anda untuk mencari teman yang suportif, bahkan mungkin mengalami kondisi yang mirip seperti Anda. Ini adalah momen yang tepat untuk mengingatkan betapa pentingnya jalinan pertemanan.
Anda bisa mengajak mereka kencan santai entah itu untuk makan bersama, mungkin juga membayari mereka. Anda juga bisa mengajak mereka menemani Anda untuk window shopping atau sekedar jalan-jalan.
Percayalah, kebahagiaan bersama orang-orang terdekat merupakan obat hati yang manjur untuk diri Anda.
Berkencanlah dengan diri Anda sendiri
Saya meyakini sebelum bahkan sesudah memasuki hubungan romansa, Anda dan saya perlu benar-benar teguh dan aman terhadap diri sendiri. Anda perlu merasakan kondisi dimana Anda dapat berkeliling tanpa ada rasa beban ketika melihat orang-orang bergandengan dan berpasangan.
Anda dapat melakukan tips-tips di atas dengan diri sendiri juga. Anda juga bisa merayakan masa-masa lajang dengan makan paling enak atau menginap di tempat mewah. Apapun yang dapat menyenangkan hati Anda.
Karena merayakan cinta yang paling penting adalah menyadari betapa Anda dan saya seharusnya mencintai diri sendiri lebih dari apapun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI