Padahal, perbandingan hidup kita dengan orang lain bukanlah sebuah parameter yang cukup tepat untuk melihat keberhasilan apa yang sudah kita capai. Ada banyak faktor dan kondisi yang sangat mempengaruhi pencapaian hidup tersebut.Â
Jika bisa dijabarkan, salah satunya adalah lingkungan serta support system yang kita miliki. Namun, terlalu dalam dan panjang jika kita ingin menelusuri faktor-faktornya.
Merasa Kalah
Di saat banyak orang berlomba memperlihatkan kehidupannya yang (terlihat) menggembirakan, kita mungkin dapat merasa terpukau dan kagum. Namun di sisi lain, kita juga jadi mempertanyakan keberhargaan diri kita.Â
Sebagian dari kita mungkin merasa iri, dengki, dan bahkan sampai berkompetisi untuk ikut memamerkan kebahagiaan semu yang kita miliki, hanya untuk menghibur diri secara sesaat. Kita merasa tersaingi karena sebenarnya jauh di dalam lubuk hati, kita merasa tidak sebahagia itu.
Resolusi TerbengkalaiÂ
Mirip dengan beberapa poin di atas, sebagian dari Anda mungkin langsung mengambil kesimpulan untuk mencari solusi dan membuat resolusi baru. Mungkin kita sangat menggebu-gebu, semangat, dan mempunyai daya juang baru ketika membuat resolusi-resolusi tersebut.Â
Namun, apakah kita mampu untuk melakukan hal-hal tersebut secara konsisten dengan keadaan dan kondisi yang melemah? Saya rasa tidak.Â
Melalui beberapa faktor di atas, kita jadi dapat mengerti dan memahami sedikit dari permasalahan yang terjadi secara musiman ini. Tetapi, saya juga perlu mengingatkan bahwa ada banyak faktor lain yang dapat membuat rasa jenuh ini timbul dalam kehidupan Anda.Â
Jadi, saya tidak akan menawarkan Anda solusi brilian untuk permasalahan kompleks ini. Setidaknya, belum se-ekstrim itu. Selagi masih awal tahun baru, ada satu hal ringan yang saya anjurkan untuk Anda coba lakukan: Social Media Detox.
Sudah saatnya Anda berhenti membandingkan kehidupan Anda dengan orang lain. Cobalah untuk meng-uninstall semua aplikasi media sosial yang dirasa mengganggu produktivitas dan kehidupan Anda.Â