Mohon tunggu...
Nathanael Nicolas Sudewo
Nathanael Nicolas Sudewo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang pelajar yang tertarik ilmu teknik dan transportasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melawan Arus, Menerobos Manusia Demi Kembali Pulang

16 November 2024   20:09 Diperbarui: 18 November 2024   08:55 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kerumunan wisatawan di kawasan Kota Tua, Jakarta. (Foto: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

Namun, permasalahan utama dari transportasi umum di Jakarta, sebetulnya terletak di fasilitas, keterbatasan ruang, dan high demand dari setiap moda transportasi umum, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. 

Permasalahan inilah yang merujuk kepada kurangnya keamanan, dan kenyamanan dalam transportasi umum Indonesia.

Hal tersebut menjadi masalah karena banyak keluhan dan kritikan dari pengguna transportasi terkait fasilitas transportasi umum yang terkadang kurang memadai. 

Sebagai contoh yang extreme, ada pegawai kantor yang memilih resign dari tempat kerjanya akibat tidak tahan karena kondisi transit yang ia anggap buruk. Kondisi transportasi umum sudah parah dan terkadang pihak yang bersangkutan kurang solutif.

Permasalahan ini bagaikan barisan domino yang disusun sedemikian rupa, namun ketika satu masalah muncul, domino yang jatuh tersebut mempengaruhi domino lain sehingga menimbulkan masalah baru. pemerintah perlu mengevaluasi dan mengobservasi bagaimana alur transportasi umum di jakarta berjalan, kemudian merevitalisasi bagian-bagian transportasi umum yang perlu dibenahi. 

Dengan solusi-solusi tersebut, niscaya, transportasi umum Indonesia akan semakin modern, bersih, dan nyaman. Hal ini pun sudah mulai terlihat pada revitalisasi dan pembangunan halte dan stasiun baru seperti halte Dukuh Atas, Stasiun-stasiun MRT, dan masih banyak proyek yang sedang di bangun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun