Selain itu, dengan adanya sistem poin humaniora, tujuan para anggota untuk melayani dengan ikhlas dan rendah hati pun semakin tidak murni, karena tercampur dengan keinginan “hunting” poin humaniora yang dibuat oleh sekolah. Dua hal ini menjadi tantangan terbesar terutama bagi saya selaku Ketua CCABC T.A. 2024/2025.
Bagi saya, CCABC seperti sepeda yang rantainya terlepas dari giginya. Sepeda, sangat berguna dalam hidup kita, namun ketika rantainya terlepas, sepeda itu menjadi sulit digunakan, tentu masih bisa kita kendarai di turunan, namun sulit untuk bergerak secara optimal, sama seperti CCABC, sampai sekarang masih berjalan dengan cukup efektif, namun banyak sekali hal-hal yang terlepas dari apa yang seharusnya dipegang, yakni kedisiplinan dan keikhlasan.
Sehingga, masa depan dan solusi bagi CCABC sudah jelas, yakni untuk menegakkan kedisiplinan dan keikhlasan dalam setiap anggota dengan penuh komitmen. Dengan ini, CCABC akan menjadi komunitas pelayanan yang terbaik dan efektif di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H