OLEH : STANISLAUS NATHAN SETYANANDA
"Selama banteng - banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu, tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga..."(Bung Tomo)1
Kata - kata Bung Tomo tersebut perlu dimaknai sebagai jiwa, semangat yang berkobar dan landasan berpikir bagi para generasi muda masa kini. Khususnya, frasa yang menekankan kata "merah - putih".
Merah - putih itu tidak hanya sebagai tulisan dan nama warna saja, namun juga memiliki lambang atau makna secara mendalam. Warna merah merupakan lambang keberanian dan nasionalisme. Nasionalisme adalah usaha atau semangat kita untuk mempertahankan dan memajukan Bangsa Indonesia. Sedangkan warna putih merupakan lambang kesucian dan ketulusan.
Masa depan Bangsa Indonesia sangat dipengaruhi oleh semangat para generasi muda. Generasi muda yang berpendidikan adalah yang diharapkan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita - cita dan mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia.
Kita sebagai generasi muda Indonesia harus bisa menjadi tulang punggung untuk Bangsa Indonesia karena kita yang akan menjadi penerus Bangsa Indonesia. Lalu apakah yang bisa kita lakukan untuk Bangsa tercinta kita ini? Sesuai dengan pidato yang dikatakan oleh Bung Tomo, kita harus memiliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran, keadilan, mengkritik yang konstruktif juga disertai dengan solusi. Generasi muda juga harus tetap tulus, ikhlas dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan. Tidak terkooptasi dengan kepentingan politik ataupun tujuan untuk kepentingan diri sendiri.
Seperti yang sudah dikatakan diatas, generasi muda adalah harapan Bangsa Indonesia untuk mewujudakan cita - cita Bangsa Indonesia. Namun jika dilihat saat ini, banyak generasi muda di Indonesia yang sangat memprihatinkan karena perilakunya bagi kelanjutan masa depan Bangsa Indonesia.
Faktanya, banyak generasi muda sekarang yang berani bertindak seolah - olah menyuarakan kebenaran dan keadilan, tetapi telah terpengaruh oleh kepentingan politik atau kelompok tertentu. Banyak juga generasi muda seperti kita yang terpengaruh oleh berita - berita hoax, berita yang menipu agar kita sebagai generasi muda, dapat tenggelam dalam stigma yang menghancurkan posisi kita.
Bahkan beberapa dari kita ada yang ikut menyebarkannya. Akibatnya, banyak generasi muda yang asal mengkritik tanpa data dan solusi yang jelas. Banyak generasi muda yang asal bersuara negatif menentang pemerintah, tetapi tidak dilandasi dengan argumentasi yang jelas dan logis serta tidak berpihak atau tidak bertujuan kepada kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia.
Banyak juga generasi muda saat ini yang sudah melakukan banyak kasus. Misalnya, narkoba, kriminal, pergaulan bebas dan masih banyak kasus lainnya. Hal tersebut sungguh sangat memalukan Bangsa Indonesia. Bagaimana Indonesia bisa maju apabila generasi muda terus - menerus seperti ini!
Peranan para generasi muda tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan cita - cita Bangsa Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan Indonesia terdahulu.
Oleh sebab itu, penting kiranya kita melakukan introspeksi diri atau melakukan refleksi atas segala yang telah kita lakukan untuk bangsa dan negara kita, Indonesia. Seperti yang telah dikumandangkan oleh Bung Tomo, menjadi generasi merah - putih?
Apakah selama ini kita sudah berperan aktif mendukung kemajuan bangsa ataukah belum? Kalau sudah, apakah yang dilakukan selama ini sudah benar - benar tulus dan ikhlas untuk kemajuan Bangsa  ataukah sebenarnya hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Atau bahkan tanpa sadar, kita dimanfaatkan oleh kelompok lain untuk tujuan politik praktis meraih kekuasaan?
Apakah kita mau menjadi generasi muda penerus bangsa? Sebenarnya, untuk menjadi generasi muda yang mampu mewujudkan cita - cita dan mendukung kemajuan Bangsa Indonesia cukuplah mudah, tetapi juga harus dilandaskan oleh rasa tanggung jawab.
Misalnya kita sebagai pelajar, kita harus melanjutkan sekolah atau pendidikan kita sampai selesai. Untuk melakukan hal itu, kita memliki tanggung jawab yaitu belajar yang rajin dan bersungguh - sungguh. Dengan demikian, kita paham akan materi yang kita pelajari, sehingga kita dapat mengerjakan soal - soal (misalnya ujian atau ulangan) dengan jujur dan juga dapat menambah wawasan kita. Hal seperti itu memang terlihat sepele, namun hal - hal yang sepele tersebut, dapat membentuk karakter kita menjadi generasi muda yang bertanggung jawab, jujur dan berwawasan luas.
Yang kedua, jangan jadi generasi muda yang suka memproduksi hoax. Kita hidup di generasi digital. Gunakanlah teknologi secara bijak dan penuh tanggung jawab. Jangan suka berkomentar negatif menentang pemerintah, tetapi tidak dilandasi dengan argumentasi yang jelas dan logis. Sebelum berkomentar, pikirlah dahulu apakah yang kita sampaikan masuk akal atau logis? Apakah komentar kita tidak menyakitkan hati orang (Bullying)? Ataukah menyinggung SARA?
Semoga pidato Bung Tomo dalam membakar semangat para pejuang termasuk pejuang generasi muda, memiliki darah merah yang mampu mewarnai kain putih, bisa terwujud dalam proses menggapai cita - cita kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Semoga generasi muda saat ini, mampu menjadi generasi yang berani menyuarakan kebenaran, keadilan dan membela kaum lemah yang tersingkir, namun tetap dilandasi ketulusan dan keikhlasan untuk kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia, bukan kepentingan diri sendiri.
Daftar Pusaka :
- (poskotanews.com, Jumat 10 November 2017)
- https://www.kamiindonesia.id/detail-artikel/generasi-muda-penerus-bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H